Pages

Sabtu, 11 Desember 2010

Teknologi Pendidikan

Apa Itu Teknologi Pendidikan?????????????

Bagi orang Awam Teknologi pendidikan sangat membingungkan, apalagi dengan sebuah jurusan yang dinamakan Teknologi Pendidikan. Juga sangat memuakkan jika orang-orang di sekeliling kita menanyakan tentang urusan kita, seperti tetangga, teman-teman, teman2 Apa atau Ibu, juga Guru SMA ku pasti mereka sangat bingung, “Jurusan apaan tuh?”, seperti orang-orang yang baru saja saya temui di Kereta api, ataupun di pesawat mereka sangat bingung dengan jurusan saya, sepertinya jurusan saya Ini adalah jurusan yang sangat aneh dan baru di temukan seperti menemukan planet baru, juga layaknya jurusan ini adalah jurusan asal-asalan dan yang penting kuliah di Universitas Negeri. “What The Hell!” No Hell di Jurusan Ini, malah saya Bilang masuk di Jurusan ini adalah “What The Paradise!”juga Saya memilih jurusan ini dengan benar-benar dari keyakinan hati, dan sebelum menentukan pilihan disini saya sudah berbagai info mengenai jurusan Teknologi Pendidikan dan menilik dan melihat secara jelas prospek setelah lulus dari jurusan ini.


Menurut yang telah saya teliti sebelum menentukan pilihan sebagai Mahasaiswa di Jurusan teknologi pendidikan ini, adalah jurusan yang fleksibel dan dapat di terima dan di butuhkan di dunia kerja, yang paling utama dari tujuan Teknologi Pendidikan adalah mencerdaskan anak bangsa dengan berbagai kreatifitas dan inovasi teknologi untuk memajukan pendidikan Indonesia yakni yang di Utamakan disini adalah TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Selain Itu dengan konsentrasi yang ada di Dunia teknologi pendidikan adalah Kurikulum serta Broadcasting.


Disini kita dapat memilih konsentrasi yang kita inginkan. Untuk bidang kurikulum tentu saja kita adalah batang tonggak dalam memajukan pendidikan di Indonesia dan memperbaiki kurikulum pendidikan Indonesia yang selalu berubah dan juga kadang stagnant dan tidak dapat memajukan pendidikan Indonesia. Dengan demikian kita sebagai teknologedu kita dapat masuk ke sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga system pendidikan di Idnonesia. Jadi kita sebagai lulusan teknologi pendidikan tidak perlu bingung lagi untuk masuk dalam dunia tersebut.


Untuk konsentrasi Broadcasting yang kita dapatkan, disini kita sangat di bekali dalam dunia ini untuk memajukan pendidikan Indonesia dengan dunia broadcasting. Jadi di Indonesia ini bukan hanya dunia entertainment saja yang eksis dalam dunia broadcasting, nah pendidikan juga sangat penting eksis dalam hal ini, dan tentu saja para peserta didik akan tertarik untuk lebih semangat belajar dengan dunia ini. Dalam dunia broadcasting sangatlah lengkap di ajarkan dengan hal demikian jadi kita sebagai mahasiswa teknologi Pendidikan tidak kalah jauh dengan mahasiswa-mahasiswa Ilmu komunikasi.


Seperti yang saya di bilang di awal tadi, yang terpenting dalam dunia teknologi pendidikan adalah dunia TIKnya, disini kita sangat berkembang pesat berbagai macam IT akan di pelajari disini, jadi ya,,, kitapun tidak kalah pula dengan mereka-mereka mahasiswa TI dan desain grafis dalam mempelajari bidang Ini. Jadi Intinya kita sangat beruntung bagi mahasiwa Teknologi Pendidikan telah memilih ataupun nyasar ke Jurusan Ini.
Ketika saya Lulus SNMPTN di pilihan kedua saya di Jurusan yaitu Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri Malang, saya langsung berangkat ke Malang dengan di temani Ibu Tercinta. Saya segera mengikuti prosedur diterima sebagai mahasiswa TEP Universitas Negeri Malang, alhamdulillah di dokumen SNMPTN saya adalah saya di terima di urutan pertama di jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang. Yang kebetulan pula Universitas Negeri Malang untuk Jurusan Teknologi Pendidikan adalah predikatnya terbaik di seluruh Indonesia


Setelah mengikuti kelas Teknologi Pendidikan di Kelas C Tep 08 saya sangat bingung dengan teman-teman saya banyak mengatakan bahwa mereka banyak yang nyasar di jurusan Teknologi Pendidikan, bisa di hitung dengan jari mereka yang sangat menginginkan Jurusan yang menurut saya keren ini. Tapi tenang saja teman-teman kalian tidak akan rugi masuk ke Jurusan ini, dan saya sudah tidak sabar untuk memajukan Dunia pendidikan Indonesia berbekal Ilmu Teknologi Pendidikan setelah lulus nanti, semoga kita Lulus pada waktunya..amiennn!

Selasa, 07 Desember 2010

Setiap Bayi yang Lahir di Indonesia Punya Hutang 9 Juta



Gilak.... Baru aja menikmati udara segar dunia yang penuh kesengsaraan... sang bayi yang tidak berdosa akan menanggung hutang sebesar 9 Juta Rupiah ( Semilang Juta Rupiah Bok..>, Hal itu di karenakan oleh hutang luar negeri yang Indonesia yang sangat parah sehingga menyebabkan manusia tak berdosa baru lahir saja harus menanggung lumayan besar.



Menurut Mantan KPK Bambang Widjayanto, yakni sesuai hitungan Bambang, setiap bayi di Indonesia dibebani utang hingga Rp9 juta. Bambang menyebutkan, jumlah APBN tahun 2011 mencapai Rp 1.200 triliun. Hal itu sangat timpang dengan jumlah utang luar negeri yang mencapai Rp1.800 triliun. Nah itu berarti Artinya, anggaran kita masih kurang untuk membayar utang luar negeri. Jika penduduk kita 220 juta orang, maka tiap anak atau bayi atau yang masih dalam kandungan, punya beban utang Rp9 juta. Ommo... Kasian Amat kalo anak-anak yang lahir di Indonesia, Bener...kalo Emak atao Bapaknya milioner, Jika dia terlahir dari kalangan bawah..., apa di kata makan saja tak terpenuhi, belum lagi kecukupan gizi, dan sebagainya perlengkapan bayi, serta tetek bengek mereka harus menangggung semuaNYA.

Selasa, 30 November 2010

Pertarungan Yang Membuat Tenggelam "Fighting!"

Gila... Semalam... gw benar-benar gila, bareng dua orang yang gw sayangi, gila... benar-benar bikin strez.. dan pertarungan tersebut hampir saja gw benar-benar mati. Tapi untunglah... orang-orang terkasih gw segera membuat pertahanan gw lebih kuat, dan alhamdulillah gw bisa masi hidup sampe sekarang..."Gyahahaha Lebay".



Samapai sekarang gw masi merasakan betapa tidak enaknya pertempuran malam tadi. Tapi syukurlah... tepat tengah Malam... kemenganan dapat kami raih. Inisemua berkat usaha kami yang pantang mundur, walau hampir menyarah dengan ke adaaan, thank's banget Buat Tuhan, Buat Bintang-bintang yang menemani malam pertarungannku, Ibu, Apa di Kampunk, Dan Si Kuciank "Tasya Xerong" yang tak pernah bosan dan memberiku semangat. Umm..tak Lupa pula thank's juga buat Mi Amor...yang telah memberiku semangat dengan cintanya..^^

Jumat, 05 November 2010

Komunikasi Masa

Fungsi komunikasi masa
• Mendorong
Kohesi Sosial
- Kohesi=penyatuan (mendorong masyarakat untuk bersatu)
- Cover both sides
- Membuka peluang disintegrasi

• Pewarisan Sosial
- Media = pendidik
- Meneruskan atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, etika dari satu generasi ke generasi selanjutnya
• Transmisi Budaya
- Paling luas, tapi sedikit dibicarakan
Dua tingkatan:
- Kontemporer (media memperkuat konsensus nilai masyarakat, dengan selalu memperkenalkan bibit perubahan secara terus-menerus) à Televisi
- Historis (umat manusia telah dapat melewati atau menambahkan pengalaman baru dari sekarang untuk membimbingnya ke masa depan)
2. Menurut saya Media Massa yang secara potensial potensial tepat untuk mendukung bidang pendidikan adalah dari radio, televisi, surat kabar, majalah, film, rekaman atau internet adalah Radio, televisi dan Internet.
- Dalam hal ini dari ketiga media massa tersebut jangkauannya sangata luas, dan tentunya akan memberikan pedidikan yang merata untuk anak-anak diseluruh Indonesia. Lagi pula dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini anak-anak indonesia lebih tertarik untuk, mendengarkan radio, televisi atau mengotak-atik internet. Isi Informasinya pun lebih luas tidak hanya local saja adalah basisnya juga internasional . dan juga pengoperasian dan sosialasinya kepada masyarakat lebih mudah lewat sistem sateleit menjangkau seluruh pelosok indonesia.
- Media masa sendiri mempunyai tujuan ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, memperluas wawasannya, dan memperkaya informasi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin terbuka. Sejalan dengan itu, telah pula meningkat interaksi positif dan kerja sama yang saling menunjang antara pers, Pemerintah, dan masyarakat Indonesia dengan begitu yang lebih tepat untuk untuk mendukung bidang pendidikan adalah Radio, televisi, dan internet.
- Sedangkan untuk yang lainnya mungkin memilikinya banyak kedala saat ini adalah anak-anak didik zaman sekarang lebih tertarik dengan media elektronik, dan juga proses sosialisasi dalam mencapai tujuan mencerdaskan anak bangsa akan lebih lambat mencapai sasarannya.

Selasa, 13 Juli 2010

Indak lai mantuak Iko Do

RasoNyo den.... hwa... Ka nio Bongih Godang... Tapi ka ba'a lai... awak cuman bisa antok sajo.. menikmati kapadiahan yang ado. alah duo taun den manjalani kuliah ko, layaknyo... aden diisok... sampai abih darah den, isi utak , karajo den, sarana prasarana den...wakatu den, sadonyo.. di Isiok dek antu-antu nan yo bana ndak bisa den ilakkan. Ba'a ka caronyo?
untuk taun barikuikknyo aden yo bana harus barubah.. indak nio lai... ka mantuak Iko do.. aden lah yo bana ka mangecewakan urang tuo den, iduik den kini paliang utamo untuak apak Jo Amak d kampuang. Urang Gaek alah panek manguliahan den jauah-jauah... tapi cando iko nan dapek dek den... Indak nio lai jadi kabau yang diisok darahnyo dek kutu-kutu ko. Yo bana indak adil dunia ko...

Mak... ambo yo bana taragak pulang... hilang dari kemelut ko sadonyo... ambo taragak SD baliak.. Taragak SMA.. mangingek... sangkek kawan-kawan lamo... nan sangaik tawu jo raso pariso...

Rabu, 19 Mei 2010

oowhhh


UJIAN


KUis Kecantikan





<==Bacalah Pembahasan dengan Seksama Kemudian Jawablah

pertanyaan-pertanyaan di bawah ini==>

<>






Pembahasan

Kerajaan dan

peninggalan hindu di Indonesia



disampaikan dalam Seminar Nasional sehari tentang : “Pendayagunaan Kecantikan oleh

wanita cantik-cantik namun harus dilakukan tes untuk menguji seberapa cantiknya gadis yang paling cantim diantara yang cantik




















Nama :
NIM:
Password :



  1. siapkah yang pernah menjabat sebagai ratu kecantikan sedunia dan sejagat raya?

    A. Rani Maharani

    B. Yola Yolanda

    C. Tasya Tamasya

    D. Puspa


  2. Kata cermin ajaib siapakah yang palinng cantik???

    A. Rani Maharani

    B. Yola Yolanda

    C. Tasya Tamasya

    D. Puspa


  3. Siapakah wanita yang suka menggaruk?

    A. Rani Maharani

    B. Yola Yolanda

    C. Tasya Tamasya

    D. Puspa


  4. Pakaian yang anda sukai?

  5. Sebutkan wanita paliang ongak ndan paliang bongak!













Sabtu, 15 Mei 2010

Presiden Singapura Orang Indonesia Lho...Orang MiNaNg lagi...^_^




Presiden Pertama Singapura adalah Yusof Bin Ishak
Yusof Bin Ishak adalah presiden pertama singapura kelahiran 1910, kedua orangtuanya asli Indonesia. Ayahnya seorang Minangkabau dan Ibunya seorang melayu langkat (langkat kota di sumatera utara).

Biodata Yusof Bin Ishak

Encik Yusof bin Ishak (lahir di Perak, 12 Agustus 1910 – meninggal di Singapura, 23 November 1970 pada umur 60 tahun) adalah Presiden Singapura yang pertama dan sampai sekarang satu-satunya yang keturunan Minangkabau.

Lahir di Perak, Malaysia, dengan ayah keturunan Minangkabau, Yusof merupakan anak sulung dalam sebuah keluarga beranggotakan sembilan orang.

Pada 3 Desember 1959, Yusof dilantik sebagai kepala negara (Yang di-Pertuan Negara) Singapura. Ia merupakan warga negara Singapura yang pertama kali memegang jabatan tersebut. Pada 9 Agustus 1965, tatkala Singapura keluar dari Federasi Malaysia dan merdeka, status beliau berubah menjadi presiden negara kepulauan tersebut hingga tahun 1970, ketika Yusof meninggal.

Wajah Yusof diabadikan pada pecahan-pecahan uang kertas Singapura.

Rumah Gadang (Parantau Cinto Kampuank)


Rumah Gadang adalah sebutan untuk rumah adat Minangkabau. Rumah ini memiliki keunikan bentuk arsitektur yaitu dengan atap yang menyerupai tanduk kerbau dibuat dari bahan ijuk. Dihalaman depan Rumah Gadang biasanya selalu terdapat dua buah bangunan yang disebut Rangkiang. Rangkiang, digunakan untuk menyimpan padi.
Pada masing-masing sayap kanan dan kiri Rumah Gadang, terdapat ruang anjuang (anjung) sebagai tempat pengantin bersanding atau tempat penobatan kepala adat. Rumah Gadang dinamakan pula sebagai “Rumah Ba anjuang”..
Anjuangan pada keselarasan Bodi-Chaniago , tidak memakai tongkat penyangga di bawahnya, sedangkan untuk golongan kesalarasan Koto-Piliang memakai tongkat penyangga. Hal ini sesuai filosofi yang dianut kedua keselarasan (Lareh) – asal kelahiran suku- suku di Minangkabau. Pada keselarasan Koto Piliang, prinsip pemerintahan yang hirarkies menggunakan anjuang yang memakai tongkat penyangga, sedangkan keselarasan Bodi Caniago, anjuangan seolah-olah mengapung di udara.

1. Arsitektur :
Bentuk dasarnya, rumah gadang itu persegi empat yang tidak simetris yang mengembang ke atas. Atapnya melengkung tajam seperti bentuk tanduk kerbau, sedangkan lengkung badan rumah Iandai seperti badan kapal. Bentuk badan rumah gadang yang segi empat yang membesar ke atas (trapesium terbalik) sisinya melengkung kedalam atau rendah di bagian tengah, secara estetika merupakan komposisi yang dinamis. Jika dilihat pula dari sebelah sisi bangunan (penampang), maka segi empat yang membesar ke atas ditutup oleh bentuk segi tiga yang juga sisi segi tiga itu melengkung ke arah dalam, semuanya membentuk suatu keseimbangan estetika yang sesuai dengan ajaran hidup mereka.
Jika dilihat dan segi fungsinya, garis-garis rumah gadang menunjukkan penyesuaian dengan alam tropis. Atapnya yang lancip berguna untuk membebaskan endapan air pada ijuk yang berlapis-lapis itu, sehingga air hujan yang betapa pun sifat curahannya akan meluncur cepat pada atapnya. Bangun rumah yang membesar ke atas, yang mereka sebut silek, membebaskannya dan terpaan tampias. Kolongnya yang tinggi memberikan hawa yang segar, terutama pada musim panas. Di samping itu rumah gadang dibangun berjajaran menurut arah mata angin dari utara ke selatan guna membebaskannya dari panas matahari serta terpaan angin. Jika dilihat secara keseluruhan, arsitektur rumah gadang itu dibangun menurut syarat-syarat estetika dan fungsi yang sesuai dengan kodrat atau yang mengandung nilai-nilai kesatuan, kelarasan, keseimbangan, dan kesetangkupan dalam keutuhannya yang padu.
2. Ragam Rumah Gadang
Rumah gadang mempunyai nama yang beraneka ragam menurut bentuk, ukuran, serta gaya kelarasan dan gaya luhak. Menurut bentuknya, ia lazim pula disebut rumah adat, rumah gonjong atau rumah bagonjong (rumah bergonjong), karena bentuk atapnya yang bergonjong runcing menjulang. Jika menurut ukurannya, ia tergantung pada jumlah lanjarnya. Lanjar ialah ruas dari depan ke belakang. Sedangkan ruangan yang berjajar dari kiri ke kanan disebut ruang. Rumah yang berlanjar dua dinamakan lipek pandan (lipat pandan). Umumnya lipek pandan memakai dua gonjong. Rumah yang berlanjar tiga disebut balah bubuang (belah bubung). Atapnya bergonjong empat. Sedangkan yang berlanjar empat disebut gajah maharam (gajah terbenam). Lazimnya gajah maharam memakai gonjong enam atau lebih.
Menurut gaya kelarasan, rumah gadang aliran Koto Piliang disebut sitinjau lauik. Kedua ujung rumah diberi beranjung, yakni sebuah ruangan kecil yang lantainya lebih tinggi. Karena beranjung itu, ia disebut juga rumah baanjuang (rumah barpanggung). Sedangkan rumah dan aliran Bodi Caniago lazimnya disebut rumah gadang. Bangunannya tidak beranjung atau berserambi sebagai mana rumah dan aliran Koto Piliang, seperti halnya yang terdapat di Luhak Agam dan Luhak Lima Puluh Koto.
Rumah kaum yang tidak termasuk aliran keduanya, seperti yang tertera dalam kisah Tambo bahwa ada kaum yang tidak di bawah pimpinan Datuk Ketumanggungan dan Datuk Perpatih nan Sabatang, yakni daRI aliran Datuk Nan Sakelap Dunia di wilayah Lima Kaum, memakai hukumnya sendiri.
ika menurut gaya luhak, tiap luhak mempunyai gaya dengan namanya yang tersendiri. Rumah gadang Luhak Tanah Datar dinamakan gajah maharam karena besarnya. Sedangkan modelnya rumah baanjuang karena luhak itu menganut aliran Kelarasan Koto Piliang. Rumah gadang Luhak Agam dinamakan surambi papek (serambi pepat) yang bentuknya bagai dipepat pada kedua belah ujungnya. Sedangkan rumah gadang Luhak Lima Puluh Koto dinamakan rajo babandiang (raja berbanding) yang bentuknya seperti rumah Luhak Tanah Datar yang tidak beranjung).

3. Fungsi Rumah Gadang

Rumah gadang dikatakan gadang (besar) bukan karena fisiknya yang besar, melainkan karena fungsinya. Dalam nyanyian atau pidato dilukiskan juga fungsi rumah gadang yang antara lain sebagai berikut :

Rumah gadang nan gadang batuah,
Tiangnyo banamo kato hakiakaik ,
Pintunya bernama dalil kiasan,
Banduanyo sambah manyambah,
Bajanjang naiak, batanggo turun,
Dindingnyo penutuik malu,
Biliaknoa aluang bunian.

sehingga fungsi rumah gadang adalah :

a. sebagai tempat kediaman keluarga, fungsi rumah gadang juga sebagai lambang kehadiran suatu kaum serta sebagai pusat kehidupan dan kerukunan, seperti tempat bermufakat dan melaksanakan berbagai upacara. Bahkan juga sebagai tempat merawat anggota keluarga yang sakit.
b.Sebagai tempat tinggal bersama, rumah gadang mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri. Setiap perempuan yang bersuami memperoleh sebuah kamar. Perempuan yang termuda memperoleh kamar yang terujung. Pada gilirannya ia akan berpindah ke tengah jika seorang gadis memperoleh suami pula. Perempuan tua dan anak-anak memperoleh tempat di kamar dekat dapur. Sedangkan gadis remaja memperoleh kamar bersama pada ujung yang lain. Sedangkan laki-laki tua, duda, dan bujangan tidur di surau milik kaumnya masing-masing. Penempatan pasangan suami istri baru di kamar yang terujung, ialah agar suasana mereka tidak terganggu kesibukan dalam rumah. Demikian pula menempatkan perempuan tua dan anak-anak pada suatu kamar dekat dapur ialah karena keadaan fisiknya yang memerlukan untuk turun naik rumah pada malam hari.
c.Sebagai tempat bermufakatan, rumah gadang merupakan bangunan pusat dari seluruh anggota kaum dalam membicarakan masalah mereka bersama.
d. Sebagai tempat melaksanakan upacara, rumah gadang menjadi penting dalam meletakkan tingkat martabat mereka pada tempat yang semestinya. Di sanalah dilakukan penobatan penghulu. Di sanalah tempat pusat perjamuan penting untuk berbagai keperluan dalam menghadapi orang lain dan tempat penghulu menanti tamu-tamu yang mereka hormati.
e.Sebagai tempat merawat keluarga, rumah gadang berperan pula sebagai rumah sakit setiap laki-laki yang menjadi keluarga mereka. Seorang laki-laki yang diperkirakan ajalnya akan sampai akan dibawa ke rumah gadang atau ke rumah tempat ia dilahirkan. Dan rumah itulah ia akan dilepas ke pandam pekuburan bila ia meninggal. Hal ini akan menjadi sangat berfaedah, apabila laki-laki itu mempunyai istri lebih dari seorang, sehingga terhindarlah persengketaan antara istri-istrinya.

4. Fungsi Bagian Rumah :

Rumah gadang terbagi atas bagian-bagian yang masing-masing mempunyai fungsi khusus.
a. Seluruh bagian dalam merupakan ruangan lepas, terkecuali kamar tidur.
b. Lanjar dan ruang yang ditandai oleh tiang. Lanjar yang terletak pada bagian dinding sebelah belakang biasa digunakan untuk kamar-kamar. Jumlah kamar tergantung pada jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya. Kamar itu umumnya kecil, sekadar berisi sebuah tempat tidur, lemari atau peti dan sedikit ruangan untuk bergerak. Kamar memang digunakan untuk tidur dan berganti pakaian saja
c. Tiang itu berbanjar dari muka ke belakang dan dari kiri ke kanan. Tiang yang berbanjar dari depan ke belakang menandai lanjar, sedangkan tiang dari kiri ke kanan menandai ruang. Jumlah lanjar tergantung pada besar rumah, bisa dua, tiga, dan empat.
d. Ruangnya terdiri dari jumlah yang ganjil antara tiga dan sebelas.
e. Kamar, secara khusus diperuntukkan bagi para gadis yang terletak di bagian kanan. Kamar yang di ujung kiri, biasanya digunakan pengantin baru atau pasangan suami istri yang paling muda. Meletakkan mereka di sana agar mereka bisa terhindar dari hingar-bingar kesibukan dalam rumah.
f. Anjung, anjung sebelah kanan merupakan kamar para gadis. Sedangkan anjung sebelah kiri digunakan sebagai tempat kehormatan bagi penghulu pada waktu dilangsungkan berbagai upacara. Pada waktu sehari-hari, anjung bagian kin itu digunakan untuk meletakkan peti-peti penyimpanan barang berharga milik kaum.

Lanjar kedua merupakan bagian yang digunakan sebagai tempat khusus penghuni kamar. Misalnya, tempat mereka makan dan menanti tamu masing masing. Luasnya seluas lanjar dan satu ruang yang berada tepat di hadapan kamar mereka.
Lanjarketiga merupakan lanjar tengah pada rumah berlanjar empat dan merupakan lanjar tepi pada rumah belanjar tiga. Sebagai lanjar tengah, ia digunakan untuk tempat menanti tamu penghuni kamar masing-masing yang berada di ruang itu. Kalau tamu itu dijamu makan, di sanalah mereka ditempatkan. Tamu akan makan bersama dengan penghuni kamar serta ditemani seorang dua perempuan tua yang memimpin rumah tangga itu. Perempuan lain yang menjadi ahli rumah tidak ikut makan. Mereka hanya duduk-duduk di lanjar kedua menemani dengan senda gurau. Kalau di antara tamu itu ada laki-laki, maka mereka didudukkan di sebelah bagian dinding depannya, di sebelah bagian ujung rumah. Sedangkan ahli rumah laki-laki yang menemani nya berada di bagian pangkal rumah. Sedangkan ahli rumah laki-laki yang menemaninya berada di bagian pangkal rumah.
Pengertian ujung rumah di sini ialah kedua ujung rumah. Pangkal rumah ialah di bagian tengah, sesuai dengan letak tiang tua, yang lazimnya menupakan tiang yang paling tengah.
Lanjar tepi, yaitu yang terletak di bagian depan dinding depan, merupakan lanjar terhormat yang lazimnya digunakan sebagai tempat tamu laki-laki bila diadakan perjamuan.

Ruang rumah gadang pada umumnya terdiri dari tiga sampai sebelas lanjar. Fungsinya selain untuk menentukan kamar tidur dengan wilayahnya juga sebagai pembagi atas tiga bagian, yakni bagian tengah, bagian kiri, dan bagian kanan, apabila rumah gadang itu mempunyai tangga di tengah, baik yang terletak di belakang maupun di depan. Bagian tengah digunakan untuk tempat jalan dari depan ke belakang. Bagian sebelah kiri atau kanan digunakan sebagai tempat duduk dan makan, baik pada waktu sehari-hari maupun pada waktu diadakan perjamuan atau bertamu. Ruang rumah gadang surambi papek yang tangganya di sebuah sisi rumah terbagi dua, yakni ruang ujung atau ruang di ujung dan ruang pangka atau ruang di pangka (pangka = pangkal). Dalam bertamu atau perjamuan, ruang di ujung tempat tamu, sedangkan ruang di pangkal tempat ahli rumah beserta kerabatnya yang menjadi si pangkal (tuan rumah).

Kolong rumah gadang sebagai tempat menyimpan alat-alat pertanian dan atau juga tempat perempuan bertenun. Seluruh kolong ditutup dengan ruyung yang berkisi-kisi jarang.

5. Tata Hidup dan Pergaulan dalam Rumah Gadang :

Rumah gadang sangat dimuliakan, bahkan dipandang suci. Sebagai perbendaharaan kaum yang dimuliakan dan dipandang suci, maka setiap orang yang naik ke rumah gadang akan mencuci kakinya lebih dahulu di bawah tangga. Di situ disediakan sebuah batu ceper yang lebar yang disebut batu telapakan, sebuah tempat air yang juga dan batu yang disebut cibuk meriau, serta sebuah timba air dari kayu yang bernama taring berpanto.

- Perempuan yang datang bertamu akan berseru di halaman menanyakan apakah ada orang di rumah. Kalau yang datang laki-laki, ia akan mendeham lebih dahulu di halaman sampai ada sahutan dan atas rumah.
- Laki-laki yang boleh datang ke rumah itu bukanlah orang lain. Mereka adalah ahli rumah itu sendiri, mungkin mamak rumah, mungkin orang semenda, atau laki-laki yang lahir di rumah itu sendiri yang tempat tinggalnya di rumah lain.
- Jika yang datang bertamu itu tungganai, ia didudukkan di lanjar terdepan pada ruang sebelah ujung di hadapan kamar gadis-gadis.
- Kalau yang datang itu ipar atau besan, mereka ditempatkan di lanjar terdepan tepat di hadapan kamar istri laki-laki yang menjadi kerabat tamu itu.
- Kalau yang datang itu ipar atau besan dari perkawinan kaum laki-laki di rumah itu, tempatnya pada ruang di hadapan kamar para gadis di bagian lanjar tengah. Waktu makan, ahli rumah itu tidak serentak.
- Perempuan yang tidak bersuami makan di ruangan dekat dapur.
- Perempuan yang bersuami makan bersama suami masing-masing di ruang yang tepat di hadapan kamarnya sendiri.
- Kalau banyak orang semenda di atas rumah, maka mereka akan makan di kamar masing-masing. Makan bersama bagi ahli rumah itu hanya bisa terjadi pada waktu kenduri yang diadakan di rumah itu.
- Kalau ada ipar atau besan yang datang bertamu, mereka akan selalu diberi makan. Waktu makan para tamu tidaklah ditentukan. Pokoknya semua tamu harus diberi makan sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing. Yang menemani tamu pada waktu makan ialah kepala rumah tangga, yaitu perempuan yang dituakan di rumah itu. Perempuan yang menjadi istri saudara atau anak laki-laki tamu itu bertugas melayani. Sedangkan perempuan perempuan lain hanya duduk menemani tamu yang sedang makan itu. Mereka duduk pada lanjar bagian dinding kamar.

Orang laki-laki yang ingin membicarakan suatu hal dengan ahli rumah yang laki-laki, seperti semenda atau mamak rumah itu, tidak lazim melakukannya dalam rumah gadang. Pertemuan antara laki-laki tempatnya di mesjid atau surau, di pemedanan atau gelanggang, di balai atau di kedai. Adalah janggal kalau tamu laki-laki dibawa berbincang-bincang di rumah kediaman sendiri.

Rumah gadang, sangat sempurna digambarkan dalam petatah berikut ini :
Rumah gadang sembilan ruang,
selanjar kuda berlari,
sepekik budak menghimbau,
sepuas limpato makan,
sejerih kubin melayang.
Gonjongnya rebung membersit,
anting-anting disambar elang.

Perabungnya si ular gerang,
bertatah timah putih,
berasuk teras limpato.
Cucurannya elang berbegar,
sagar tersusun bagai badar mudik.

Parannya bak si bianglala,
bertatah air emas,
sela-menyela air perak.
Jeriaunya puyuh berlari,
indah sungguh dipandang mata,
tergambar dalam sanubari.

Dinding ari dilanjar panas.
Tiang panjang si maharajalela,
tiang pengiring menteri delapan,
tiang tepi penegur tamu,
tiang dalam putri berkabung.

Ukiran tonggak jadi ukuran,
bertatah air emas,
disepuh dengan tanah kawi,
kemilau mata memandang.

Damar tiris bintang kemarau.
Batu telapakan cermin terlayang,
Cibuk meriau baru sudah,
penanjur perian ber pantul.

Halaman kersik terbentang,
pasir lumat bagai ditinting.
Pekarangan berpagar hidup,
puding emas pagar luar,
puding merah pagar dalam.
Pohon kemuning pautan kuda.
Lesungnya batu berlari,
alunya limpato bulat.
Limau manis sandarannya.

Gadis menumbuk jolong gadang,
ayam mencangkur jolong turun,
sudah kenyang baru dihalaukan,
dengan galah sirantih dolai,
ujungnya diberi berjambul sutera.

Ada pula kolam ikan,
airnya bagai mata kucing,
berlumpur tidak berlumut pun tidak,
ikan sepat berlayangan,
ikan garing jinak-jinak,
ikan puyu beradai emas.

Rangkiangnya tujuh sejajar,
di tengah sitinjau laut,
penjemput dagang lalu,
peninjau pencalang masuk,
di kanan si bayau-bayau,
lumbung makan petang pagi,
di kiri si tanggung lapar,
tempat si miskin selang tenggang,
penolong orang kampung,
di musim lapar gantung tungku,
lumbung kecil sela-menyela,
tempat menyimpan padi abuan

==>Iko yo yo sabana palajaran BAM- Budaya Alam Minangkabau

yo bana cinto kampuang yo wak dibuekknyo..
cinto nagari...

sumber
http://bundokanduang.wordpress.com/rumah-bundo/

Kamis, 13 Mei 2010

What The HecK

sudah sekian lama.. diriku engga ngebLog...
Hari ini... adalah hari yang berat..dan sangat berat untukQ...
kata-kata yang sangat tidak pernah teringinkan dalam hidupku..
akhirnya keluar juga dari mulutQ...
Tuhan... setelah itu terjadi... dan aku ungkapkan..rasanya juga baik dalam hati ini..
tapi... hal ini selalu terpikir untukku... aku ini mungkin masih terlalu kanak-kanak..
dan sangat bodoh...
jika melihat kembali beberapa bulan yang yang lalu..itu bukan diriku...yang seperti biasanya
aku rindu diriku yang dulu... yah.. ini sangat egois...
aku sangat takut dewasa...T_T

Senin, 05 April 2010

Fauzan adiKKu


Taragak Jo Fauzan.. adiak Kak Ona







<==++Taragaaaakkk jo Fauzannn++==>




Taragakk





Kak Ona Sayang FauzaN




Taragak Kampuank..terutama taragak jo Fauzan



Inilah adik yang paling daku sayang banget…
Suaaaaayang… Banget…
Hmmm sudah hampir satu tahun aku tidak bertemu lagi dengan adikku ini… kira-kira udah sebesar apa yang dia… pengen banget Kak Ona ketemu Fauzan..


Inilah yang gw rasakaN:



1. kakak taragak

2. Yo bana taragak bana

3. Kakak Taragaaaaaaaaaaaaaaak

4. Kakak Taragaaaaaaaaaaaaaaak

5. Kakak Taragaaaaaaaaaaaaaaak

6. Kakak Taragaaaaaaaaaaaaaaak

7. Kakak Taragaaaaaaaaaaaaaaak

8. Kakak Taragaaaaaaaaaaaaaaak

9. Kakak Taragaaaaaaaaaaaaaaak

10. Kakak Taragaaaaaaaaaaaaaaak



  1. taragak kampuankk
  2. taragak kampuankk
  3. taragak kampuankk



arsip

januari 2010

pebruari 2010

maret 2010




Malang, april 2010
Penulis
(Kak Yona)






Selasa, 16 Februari 2010

Minangkabau = ANak Mudo Harus Cinto Budayo


Suku Minangkabau atau Minang adalah kelompok etnik Nusantara yang berbahasa dan menjunjung adat Minangkabau. Wilayah penganut kebudayaannya meliputi Sumatera Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, bagian selatan Sumatera Utara, barat daya Aceh, dan juga Negeri Sembilan di Malaysia. Dalam percakapan awam, orang Minang seringkali disamakan sebagai orang Padang, merujuk kepada nama ibukota propinsi Sumatera Barat yaitu kota Padang. Hal ini dapat dikaitkan dengan kenyataan bahwa beberapa literatur Belanda juga telah menyebut masyarakat suku ini sebagai Padangsche Bovenlanden.

Adat istiadat Minang sangat khas, yang dicirikan dengan sistem kekeluargaan melalui jalur perempuan atau matrilineal, walaupun budayanya juga sangat kuat diwarnai ajaran agama Islam. Saat ini masyarakat Minang merupakan masyarakat penganut matrilineal terbesar di dunia[5][6]. Selain itu, etnik ini juga telah menerapkan sistem proto-demokrasi sejak masa pra-Hindu dengan adanya kerapatan adat untuk menentukan hal-hal penting dan permasalahan hukum. Prinsip adat Minangkabau tertuang singkat dalam pernyataan Adat basandi syara', syara' basandi Kitabullah (Adat bersendikan hukum, hukum bersendikan Al Qur'an) yang berarti adat berlandaskan ajaran Islam.

Orang Minangkabau sangat menonjol dibidang perniagaan, sebagai profesional dan intelektual. Mereka merupakan pewaris terhormat dari tradisi tua Kerajaan Malayu dan Sriwijaya yang gemar berdagang dan dinamis. Hampir separuh jumlah keseluruhan anggota suku ini berada dalam perantauan. Minang perantauan pada umumnya bermukim di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Pekanbaru, Medan, Batam, Palembang, dan Surabaya. Di luar wilayah Indonesia, suku Minang banyak terdapat di Malaysia (terutama Negeri Sembilan) dan Singapura. Di seluruh Indonesia dan bahkan di mancanegara masakan khas suku ini, yang populer dengan sebutan masakan Padang, sangatlah digemari.

Tanah Minang pernah menjadi ajang perang Paderi yang terjadi pada tahun 1803 - 1838[9], dan merupakan salah satu perang penaklukan terlama yang dilancarkan Belanda dalam politik ekspansinya di abad ke-19 di Nusantara. Kekalahan dalam perang tersebut menyebabkan tanah Minang berada di bawah kekuasaan pemerintah kolonial Hindia-Belanda sejak tahun 1838, dan berakhir pada tahun 1942 seiring dengan penyerahan kekuasaan kepada Jepang.