Pages
bassalbagak
Dont Give UP!!! Pokok'e Awak'E Ora Oleh KesseLLL! Iduik SagaN Mati Ora Gelem...Enjoy This Life :))
Selasa, 06 Desember 2011
KEMOLEKAN JAWA TIMUR
ay0yooiiii
Ternnyata dimana Provinsi gw berdiri ini...~Jawa Timur Gan... ternyata banyak tempat-tempat yang Indah... Awal gw mendelik tempat yang oke di atas Bumi ini setelah Kampung gw Yaitu Bromo. Benar-benar berdiri cute banget dah... Gunung yang satu keluarga dengan Sumeru dan tengger ini benar-benar membuat semua orang tertarik untuk mengunjungi kemolekannya. Gunung Bromo ini terletak di kawasan antara kawasan Malang dan Probolinggo. Nah... untuk kesana ada dua jalur untuk bisa disana. Jalur yang pertama Via probolinggo dan yang satu Lagi Via Malang. Kalau menurut gw si.... jika di tempuh Via Malang pemangannnya sumpah Indah banget cuy... Bak Kata teman Bule gw.. Viewnya persis banget di Film "Lord Of The Rings". Tapi sayangnga jalur Via Malang ini jalurnya sangat berbahaya, jalannya suran, dan jika ditempuh dengan mobil tidak bisa, dan jika ditempuh menggunakan motorcycle harus berhati-hati sekali aitu jalannya tajam dan curam. dan lagi pula jika musim hujan tiba sering longsor dan juga pastinya jalanya di tutup. a... satu-satunya jalan untuk menuju jalan yang aman yaitu via probolinggo. Berikut Foto gw waktu Melancong ke Bromo Via Probolinggo dan Via Malang.
Nah Ini Poto ang Via Malang . Nih... Berikut View Lord Of the rings Nya
Eik... Kalo Ke Bromo Via Probolinggo.. wahhhh Sayang banget kalo ga Ke Air Terjun Yang satu Ini... Konon Katanya air Terjun Tersebut Tempat semedinya masih perawan... Ayyyoyoi... Gw nyesel banget belum kesini.... Pokokna gw Musti kesini Jika mau ke Bromo lagi heheheh. O.. Iya sedikit Info... Air terjun ini masih perawan Namana Air TerJun "MAKADIPURA"
ummmmmmIni nih ang bikin gw Iri nih... Mantan Pak Bos gw pas Gw magang dulu ngetag gw di FB... kalo mereka shooting di kawah Ijen... buat persiapan tahun baru... hawwa,... Gila Bener-bener keren...
Sabtu, 03 Desember 2011
MY 1st G
Hola
Ini adalah postingan pertama gw di Desember Ini...
Sepertinya mulai hari ini dan hari kemudian nanti aku akan lebih banyak mosting tentang jalan-jalan dan pengalaman baru bersama orang-orang baru di kehidupan gw.
Kemarin Malam gw datang ke Gathering nak-naka CS'rs Malang.
Dan Berikut Gambar teman-teman baru Gw
Ini adalah Gathering pertama gw.
Setelah sekian lama pengin ikutan Gathering bareng mereka akhirnya kesampaian juga.
Menyenangkan sekali berkumpul bersama mereka. Malam minggu gw ga kesepian kali ini hahaha.
Um... terutama mereka bercerita tentang pengalaman mereka untuk berkeliling Indonesia dan Dunia. Wah... saya yang masi anak bawang yang memiliki mimpi-mimpi untuk keliling dunia meresa sangat iri sekali dengan mereka. Sejak bertemu mereka saya menjadi semakin cinta Untuk menjalajahi dunia, dan mensyukuri keindahan nikmat tuhan :).
Oh iya.. Bak Kata orang Minang...kita Ngumpul-ngumpul "Indak maota Kariang sajo". Pertama gw mau jelasin kita ngumpul di pusat Kuliner jalan kawi~ Malang, Nah tu tepatnya di Pulosari. Pokoknya Makanan yang dijual di deretan pulosari lezat-lezat semua deh... nah berikut pisang bakar yang gw pesan... "Pisang keju". Kesukaan Gw bgt deh!!! hihihi
♥♥♥
Bodonya .. cuman gw yang miskin diantara teman-teman baru gw.. ahaha, Gw kesana dengan modal angkot LG doank. Akhirnya gw memutuskan cepet-cepet pulang karena berhubung sudah jam 9 malam. Tapi Salah seorang CS'rs Mbak Devi bilang nanti pulang gw bareng mas Sigit. Gw merasa gak enak bgt.. nyusahin orang. Pas nak CS'rs mau pindah tongkrongan waktu itu jam 9-an lebih,,, gw segera buru-buru pamit sama Empu CS'rs Malang Mas Agung. Pas gw lagi bersiap Nunggu LG. Eh salah seorang CS'rs tampang Cina nyapa gw dari belakang, tepatnya di parkiran lagi ngeluaran motornya. Ahaaa, ditawarin diantar ke Kontrakan gw di daerah sumbersari sana. Kebetulan angkot tak kunjung datang saat itu, akhirnya gw terima niat Baik teman baru gw ini. Dan alhamdulillah gw sampai dengan selamat di Kontrakan. Terimakasih CS'rs Ari :).
Umm Terimakasih teman-teman baru saya banyak mendapatkan pengalaman baru :)).
Sabtu, 12 November 2011
Selasa, 01 November 2011
Skenario Film Pendek ~ Sinematografi
BERKAH SENJA SI PENJUAL CILOK
1. EKS. ESTABLISHING SHOT – PERKAMPUNGAN RUMAH PENDUDUK – SUASANA SENJA
Cast : Penjual Cilok
Seorang laki-laki muda sekitar 27 tahun pulang berjualan cilok keliling menggunakan motor . Hari sudah mendekati maghrib, namun dagangannya masih belum habis, ia terus menyusuri jalan kampong berharap dagangannya bisa laku habis hari itu. Sepertinya ia sudah putus asa, karena anak-anak yang biasa membeli dagangannya tidak terlihat di dikampung tersebut.
Penjual Cilok
(berguman Sendiri)
“Ya Allah, nampaknya hari ini lagi apes, sepi pembeli. Mana ini udah sore. Sepertinya saya harus pulang kerumah.”
Karena merasa sudah sangat putus asa, akhirnya ia memutuskan untuk menyudahi jualan cilok kelilingnya hari itu.
2. EKS. ESTABLISHING SHOT – JALANAN-SENJA
Cast : Penjual Cilok, Bapak Tua
Ketika hendak memacu sepeda motornya, tiba-tiba saja seorang laki-laki tua menggunakan baju koko putih lengkap dengan sarung melintas dihapannya, sehingga menyebabkan dia harus berhenti me-rem mendadak sepeda motornya dan menjadi oleng, sehingga menyebabkan tutup cilok dagangannya terjatuh ke jalan dan beberapa cilok didalamnya berhamburan keluar. Raut wajahnya terlihat geram atas kejadian itu, ia ingin marah, namun tertahan karena si Bapak tua yang melintas tersebut segera meminta maaf dan buru-buru menolong sepedanya yang oleng dan kembali mengambil tutup ciloknya yang terjatuh ke tengah jalan.
Kemudian si Bapak tampaknya iba karena kejadian ini , karena melihat dagangan cilok si anak muda tersebut jadi berserakan di jalan, si Bapakpun merogoh saku baju kokonya, dan kemudian meninggalkan uang sebesar 50ribu,
Bapak Tua
“Maaf ya Nak...”
Beliaupun cepat-cepat berlalu. Si anak muda benar-benar belum sempat berkata apa-apa apalagi belum sempat berterimakasih kepada si Bapak. Iapun tertegun bingung.
3. EKS. ESTABLISHING SHOT – CILOK YANG BERANTAKAN DI JALANAN-SENJA
Cast : Penjual Cilok
Si anak muda segera menyudahi kebingungannya, karena berhubung azan sudah berkumandang iapun tergerak hatinya untuk berhenti dulu dan menyegerakan sholat maghrib. Melihat uang 50ribu yang ditinggalkan si Bapak tadi, si anak muda itu tampak bersyukur, karena akhirnya dagangannya laku jua, meski pun dagangannya habis berkat kecelakaan tadi.
Pejual Cilok
“Alhamdulillah”.
Sambil memandang Uang Rp 50.000, dan Iapun segera mengemasi dagangannya yang terserak di jalanan.
4. EKS. ESTABLISHING SHOT – TOA MASJID-KAWASAN MASJID MEGAH-SENJA
Cast : Penjual Cilok
Diapun segera mencari masjid terdekat, dan beliau akhirnya menemukan sebuah masjid yang tidak jauh dari tempat dia kecelakaan tadi. Ia segera memarkir motor kebanggaan yang biasa menemaninya menjajalkan dagangannya sehari-hari.
5. INT. ESTABLISHING SHOT – TEMPAT WUDHU- ORANG-ORANG BERWUDHU-AIR WUDHU DARI KRAN-SHOLAT MAGHRIB JAMAAH
Cast : Penjual cilok, Jamaah Sholat Magrib
Si anak mudapun segera ke tempat berwudu untuk memenuhi persyaratan wajib sholatnya. Setelah berwudu, ia masuk kedalam masjid untuk menunaikan sholat mahgrib berjamaah, ia bergegas menempati saff pertama dalam sholat berjamaah itu.
6. INT. ESTABLISHING SHOT – SHOLAT JAMAAH USAI DI PIMPIM OLEH IMAM-MALAM
Cast: Penjual Cilok, Jamaah Sholat Maghrib dan Imam (Bapak Tua).
Sholat maghrib berjamaahpun usai , di tutup dengan doa-doa yang dipimpin oleh sang imam. Setelah itu para jamaah saling bersalaman, dan si lelaki mudapenjual cilok turut serta dalam silaturahmi dengan jamaah sholat maghrib, ketika hendak bersalaman dengan sang imam, si laki-laki muda menjadi kaget dan bercampur aduk bingung. Ternyata sang Imam masjid adalah laki-laki tua yang hampir ia tabrak tadi yang mengakibatkan dagangannya berhamburan keluar
Penjual Cilok
“Subhanallah... Bapak??”
(Ucapnya Kaget, Malu dan Bingung)
Imam (Bapak Tua)
( Si imam lalu tersenyum kepada si laki-laki dan segera menyalaminya.)
“Subhannalah, maha besar Allah.”
Penjual Cilok
“Terimakasih, Bapak... tadi saya belum sempat mengucapkan terimakasih. Maafkan saya pak...”
(menyalami sang Iman, dan mencium tangannya)
Imam (Bapak Tua)
(Tersenyum dan mengusap punggung si Pemuda Penjual Cilok)
.
Tugas Sinematografi
OLEH
Febri Yona
108121415134
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Novemver 2011
Rabu, 12 Oktober 2011
Mbah Hebat Dari Kota Malang
Ini adalah inspirasi bagi saya untuk menghargai hidup. Ketika saya malas kuliah dan hanya ingin tidur-tiduran di kosan dan menghabiskan uang orang, juga sibuk memikirkan masa depan.. saya bakal jadi apa nantinya. Apakah saya bisa mengubah hidup saya. Kadang saya tidak yakin dengan kemampuan saya untuk mengubah hidup ini. Beberapa waktu lalu saya menjadi malas-malasan untuk hidup. Tapi tidak untuk sekarang! sepertinya saya "On Fire" untuk menata hidup saya kembali. Sama seperti halnya seperti sang nenek Ini.. yang selalu "on Fire/ Keep fighting" tidak malas untuk bekerja meski usianya benar-benar lanjut usia. Berikut kisahnya...
Saya tidak tahu persis nama lengkapa nenek ini. Pada hari pertama aku diajak teman saya untuk membeli bawang merah di Jalan Bondowo depannya Willis~Kota Malang. Entah siapa awal mulanya mengusulkan untuk membeli bawang di tempat nenek ini. Konon dari kabar angin berhembus si Nenek tidak memiliki tempat tinggal, dan kehidupannya sungguh heartbreaking. Akhirnya pada Sabtu pagi kami berangkat menuju tempat si Nenek menggelar dagangannya. Tepat dugaan saya dan teman-teman.. sungguh heartbreaking. Awalnya kita benar-benar sulit berkomunikasi dengan si Nenek, ya... maklum kita adalah pendatang di Kota Malang, dengan suku Minang. Akhirnya teman saya dengan modal sedikit bisa bahasa jawa halus, ia pun memulai perbincangan tentang si nenek. Si nenek tidak banyak dapat bercerita karena mungkin keterbatasan pendengarannya. beliau hanya bercerita ia sudah lama tinggal disana, siang dan malam ia menunggui dagangannya di tempat tersebut. Setelah tidak berapa lama berbincang, kamipun kembali kepada tujuan awal untuk membeli bawang si nenek. Si nenek mematok harga 1 rajut Bawang merah seharga Rp 15.000, 2 rajut bawang merah Rp 20.000. Teman sayapun memutuskan untuk membeli 1 rajut bawang dengan harga Rp 20.000. Teman saya melakukan hal tersebut untuk membantu sang nenek.
Setelah itu kami pulang, dengan cerita memilukan yang akan kami bagi setelah sampai dikosan nanti, dan tidak pula saya memiliki rencana untuk berbagi cerita dengan foto-foto yang sudah saya ambil tadi di facebook.
Dan beberapa hari kemudian, aku diajak temanku seorang Model untuk hunting Foto ke Candi Singosari. Setelah selesai hunting foto, kamipun makan di Wong Solo, setelah itu kami baru akan melanjutkan untuk kembali ke kosan. Ketika teman saya memaju motornya dengan laju cepat karena ketakutan melewati Jalan Rinjani, tidak sengaja kami melewati warung kecil si nenek. Tampaklah si Nenek dalam kegelepan masi menunggui warung kecil tanpa atap itu. Akupun menceritakan tetantng si Nenek pada temanku. Temankupun mengusulkan untuk membelikan si nenek makanan, akhirnya kami segera memarkir motor si sebuah swalayan untuk membeli beberapa roti dan susu. Setelah itu kami segera ke tempat warung si Nenek.
Temanku segera menghampiri si Nenek dan memberikan beberapa makanan dan mewawancarai si Nenek dengan bahasa jawa Kromo Inggil. Da ternyata, disini yang menyulitkan si nenek berkomunikasi adalah pendengaran si nenek sudah terganggu, hal ini diakibatkan umur sang Nenek sudah kian senja.
Berikut adalah kegiatan temanku dan Si Nenek yang dapat saya rangkum dengan kamera saya.
Owh.. ternyata, si Nenek ternyata memiliki tempat berteduh jikalau hujan, beliau menunjukkan gubuk kecil,terletak di pinggir kali tidak jauh dari tempat ia menggelar dagangannya.
Dan ternyata beginilah kondisi tempat tinggal si nenek. yang disebelahnya adalah sebuah kali, yang penuh dengan kotoran dengan bau menyengat. Saya baru tahu... ternyata dia tinggal di tempat semacam ini
Usut punya usut, teman saya mewawancarai si nenek dengan bahasa jawa halus. Si Nenek ternyata asli Malang, ia bisa hidup begini karena dia tidak memiliki siapa lagi, suami dan anaknya sudah lama tiada. Sholatpun beliau tidak pernah abesen, walau posisi untuk sholatpun tidak sempurna ia lakukan, Setiap pagi ia akan menyapu sekolah di dekat gubuknya tersebut
Um...itu cerita Saya... Sekarang 1:07 tengah malam, apa kabar ya si Nenek? Semoga tidur nyaman ya Nek... Andai sayaseorang Milyader... Saya.... ingin memberikan tempat tinggal yang baik untuk "Mbah" Karena... menurut saya untuk orang Seusia nenek seharusnya menikmati senja di tempat yang benar0benar comfort... Beribadah dengan tenag, steril,.. bla---bla.. Oh My Cute ... semoga Saya bisa Membayar hutang-hutang saya kepada ortu di masa Depan kelak Dan bisa membahagiakan dan berbakti dan selalu disamping mereka ketika di hari tua mereka... amien.. :)
Saya tidak tahu persis nama lengkapa nenek ini. Pada hari pertama aku diajak teman saya untuk membeli bawang merah di Jalan Bondowo depannya Willis~Kota Malang. Entah siapa awal mulanya mengusulkan untuk membeli bawang di tempat nenek ini. Konon dari kabar angin berhembus si Nenek tidak memiliki tempat tinggal, dan kehidupannya sungguh heartbreaking. Akhirnya pada Sabtu pagi kami berangkat menuju tempat si Nenek menggelar dagangannya. Tepat dugaan saya dan teman-teman.. sungguh heartbreaking. Awalnya kita benar-benar sulit berkomunikasi dengan si Nenek, ya... maklum kita adalah pendatang di Kota Malang, dengan suku Minang. Akhirnya teman saya dengan modal sedikit bisa bahasa jawa halus, ia pun memulai perbincangan tentang si nenek. Si nenek tidak banyak dapat bercerita karena mungkin keterbatasan pendengarannya. beliau hanya bercerita ia sudah lama tinggal disana, siang dan malam ia menunggui dagangannya di tempat tersebut. Setelah tidak berapa lama berbincang, kamipun kembali kepada tujuan awal untuk membeli bawang si nenek. Si nenek mematok harga 1 rajut Bawang merah seharga Rp 15.000, 2 rajut bawang merah Rp 20.000. Teman sayapun memutuskan untuk membeli 1 rajut bawang dengan harga Rp 20.000. Teman saya melakukan hal tersebut untuk membantu sang nenek.
Setelah itu kami pulang, dengan cerita memilukan yang akan kami bagi setelah sampai dikosan nanti, dan tidak pula saya memiliki rencana untuk berbagi cerita dengan foto-foto yang sudah saya ambil tadi di facebook.
Dan beberapa hari kemudian, aku diajak temanku seorang Model untuk hunting Foto ke Candi Singosari. Setelah selesai hunting foto, kamipun makan di Wong Solo, setelah itu kami baru akan melanjutkan untuk kembali ke kosan. Ketika teman saya memaju motornya dengan laju cepat karena ketakutan melewati Jalan Rinjani, tidak sengaja kami melewati warung kecil si nenek. Tampaklah si Nenek dalam kegelepan masi menunggui warung kecil tanpa atap itu. Akupun menceritakan tetantng si Nenek pada temanku. Temankupun mengusulkan untuk membelikan si nenek makanan, akhirnya kami segera memarkir motor si sebuah swalayan untuk membeli beberapa roti dan susu. Setelah itu kami segera ke tempat warung si Nenek.
Temanku segera menghampiri si Nenek dan memberikan beberapa makanan dan mewawancarai si Nenek dengan bahasa jawa Kromo Inggil. Da ternyata, disini yang menyulitkan si nenek berkomunikasi adalah pendengaran si nenek sudah terganggu, hal ini diakibatkan umur sang Nenek sudah kian senja.
Berikut adalah kegiatan temanku dan Si Nenek yang dapat saya rangkum dengan kamera saya.
Owh.. ternyata, si Nenek ternyata memiliki tempat berteduh jikalau hujan, beliau menunjukkan gubuk kecil,terletak di pinggir kali tidak jauh dari tempat ia menggelar dagangannya.
Dan ternyata beginilah kondisi tempat tinggal si nenek. yang disebelahnya adalah sebuah kali, yang penuh dengan kotoran dengan bau menyengat. Saya baru tahu... ternyata dia tinggal di tempat semacam ini
Usut punya usut, teman saya mewawancarai si nenek dengan bahasa jawa halus. Si Nenek ternyata asli Malang, ia bisa hidup begini karena dia tidak memiliki siapa lagi, suami dan anaknya sudah lama tiada. Sholatpun beliau tidak pernah abesen, walau posisi untuk sholatpun tidak sempurna ia lakukan, Setiap pagi ia akan menyapu sekolah di dekat gubuknya tersebut
Um...itu cerita Saya... Sekarang 1:07 tengah malam, apa kabar ya si Nenek? Semoga tidur nyaman ya Nek... Andai sayaseorang Milyader... Saya.... ingin memberikan tempat tinggal yang baik untuk "Mbah" Karena... menurut saya untuk orang Seusia nenek seharusnya menikmati senja di tempat yang benar0benar comfort... Beribadah dengan tenag, steril,.. bla---bla.. Oh My Cute ... semoga Saya bisa Membayar hutang-hutang saya kepada ortu di masa Depan kelak Dan bisa membahagiakan dan berbakti dan selalu disamping mereka ketika di hari tua mereka... amien.. :)
Selasa, 11 Oktober 2011
Galat bX-3hl23v
Saya bingung apa yang terjadi dengan blog saya.
Kebingungan semakin stagnant setelah saya melaporkan hal buruk yang terjadi dengan blog saya ini.
Jadinya saya offline buat ngisi bassalbagak...
Karena sudah merasa kangen sekali dengan bassalbagak, akhirnya saya berusaha mencari informasi bagaimana memulihkan blog saya...
di Forum how Do I?
saya di suggest malaikat blog untuk mencoba
http://draft.blogger.com
excelent!!!!! berhasil Sob!!!!
berikut tampilannya
Tampilannya lebih Oke bgt dari pada blogger.com...
mudah.... en ringan bgt ...
Jumat, 22 Juli 2011
CARA BUNUH DIRI PALING PATEN "SUICIDE"
NAH LALUKAN PENYIKSAAAN DIRI, KALO MASI BELUM DI JEMPUT MALAIKAT PAS GINIAN...
LANJUT KE STEP BERIKUT...
i
i
i
Rabu, 20 Juli 2011
Singkatan - Singkatan bahasa Bule (Bahasa Gaul Bule)
Kadang lagi ngomong sama bule sering kita lola-lolo
tolah-toleh.. kaga ngerti mereka ngomong pakai singkatan-singkatan
udah pakai bahasa Inggris, terus pake acara disingkat-singkat Lagi...
Nah, ini saya mau berbagi dengan anda semua
semoga bermanfaat dan anda bisa capcus.. begahol ama bule-bule,,,
silahkan ...
berikut kamus singkat milik saya :)
AFAIK --> As Far As I Know
AFK --> Away From Keyboard
ASAP --> As Soon As Possible
BAS --> Big A** Smile
B4 --> Before
BBL --> Be Back Later
BBN --> Bye Bye Now
BBS --> Be Back Soon
BEG --> Big Evil Grin
BF --> Boyfriend
BIBO --> Beer In, Beer Out
BRB --> Be Right Back
BTW -- By The Way
BWL -- Bursting With Laughter
C&G -- Chuckle and Grin
CICO -- Coffee In, Coffee Out
CID -- Crying In Disgrace
CNP -- Continued (in my) Next Post
CP -- Chat Post(a chat message)
CRBT -- Crying Real Big Tears
CSG -- Chuckle Snicker Grin
CYA -- See You (Seeya)
CYAL8R -- See You Later (Seeyalata)
CUL8R -- See You Later
DLTBBB -- Don't Let The Bed Bugs Bite
EG -- Evil Grin
EMSG -- Email Message
FC -- Fingers Crossed
FTBOMH -- From The Bottom Of My Heart
FYI -- For Your Information
FWIW -- For What It's Worth
GAL -- Get A Life
GF -- Girlfriend
GFN -- Gone For Now
GMBA -- Giggling My Butt Off
GMTA -- Great Minds Think Alike
GR8 -- Great
GTSY -- Glad To See You
H&K -- Hug and Kiss
HABU -- Have A Better 'Un
HAGN -- Have A Good Night
HAGU -- Have A Good 'Un
HHIS -- Hanging Head in Shame
HUB -- Head Up Butt
IAE -- In Any Event
IC -- I See
IGP -- I Gotta Pee
IMNSHO -- In My Not So Humble Opinion
IMO -- In My Opinion
IMCO -- In My Considered Opinion
IMHO -- In My Humble Opinion
IOW -- In Other Words
IRL -- In Real Life
IWALU -- I Will Always Love You
IWO -- In Other Words
JMO -- Just My Opinion
JTLYK -- Just To Let You Know
KIT -- Keep In Touch
KOC -- Kiss On Cheek
KOL -- Kiss On Lips
L8R -- Later
L8R -- G8R Later 'Gater
LMAO --> Laughing My A** Off
LMFAO --> Laughing My Fuckin ash*** Off
LHM -- Lord Help Me
LHO -- Laughing Head Off
LHU -- Lord Help Us
LMAO -- Laughing My A$$ Off
LMSO -- Laughing My Socks Off
LTNS -- Long Time No See
LOL -- Laugh Out Loud
LOL = Lots of Laugh
LSHMBB -- Laughing So Hard My Belly is Bouncing
LSHMBH -- Laughing So Hard My Belly Hurts
LSHTTARDML -- Laughing So Hard The Tears Are Running Down My Leg
LTNS -- Long Time No See
LTS -- Laughing To Self
LUWAMH -- Love You With All My Heart
LY -- Love Ya
MTF -- More To Follow
NRN -- No Reply Necessary
NADT -- Not A Darn Thing
OIC -- Oh, I See
OL -- Old Lady (significant other)
OM -- Old Man (significant other)
OTOH -- On The Other Hand
OTTOMH -- Off The Top of My Head
PDS -- Please Don't Shoot
PITA -- Pain In The A**
PM -- Private Message
PMFJI -- Pardon Me For Jumping In
PMP -- Peed My Pants
POAHF -- Put On A Happy Face
QSL -- Reply
QSO -- Conversation
QT -- Cutie
ROFL -- Rolling On Floor Laughing
ROFLAPMP -- ROFL And Peeing My Pants
ROFLMAO -- ROFL My A** Off
ROFLMAOAY -- ROFLMAO At You
ROFLMAOWTIME -- ROFLMAO With Tears In My Eyes
ROFLUTS ROFL -- Unable to Speak
RTFM -- Read The F****** Manual!
SETE -- Smiling Ear To Ear
SHID -- Slaps Head In Disgust
SNERT -- Snot-Nosed Egotistical Rude Teenager
SO -- Significant Other
SOT -- Short Of Time
SOTMG -- Short Of Time Must Go
SWAK -- Sealed With A Kiss
SWAS -- Scientific Wild A** Guess
SWL -- Screaming with Laughter
SYS -- See You Soon
TA -- Thanks Again
TGIF -- Thank God It's Friday
TCOY -- Take Care Of Yourself
TILII -- Tell It Like It Is
TNT -- Till Next Time
TOY -- Thinking Of You
TTFN -- Ta Ta For Now
TTYL -- Talk To You Later
WAS -- Wild A** Guess
WB -- Welcome Back
WTH -- What/Who The Heck (or sub an 'F' for the 'H'
WTF -- What/Who The fuck
YBS -- You'll Be Sorry
YG -- Young Gentleman
YL -- Young Lady
YM -- Young Man
Nah.. hati-hati dalam penggunaan singkatan diatas ya.. salah ngomong..si Bule bisa ngamuk :P
tolah-toleh.. kaga ngerti mereka ngomong pakai singkatan-singkatan
udah pakai bahasa Inggris, terus pake acara disingkat-singkat Lagi...
Nah, ini saya mau berbagi dengan anda semua
semoga bermanfaat dan anda bisa capcus.. begahol ama bule-bule,,,
silahkan ...
berikut kamus singkat milik saya :)
AFAIK --> As Far As I Know
AFK --> Away From Keyboard
ASAP --> As Soon As Possible
BAS --> Big A** Smile
B4 --> Before
BBL --> Be Back Later
BBN --> Bye Bye Now
BBS --> Be Back Soon
BEG --> Big Evil Grin
BF --> Boyfriend
BIBO --> Beer In, Beer Out
BRB --> Be Right Back
BTW -- By The Way
BWL -- Bursting With Laughter
C&G -- Chuckle and Grin
CICO -- Coffee In, Coffee Out
CID -- Crying In Disgrace
CNP -- Continued (in my) Next Post
CP -- Chat Post(a chat message)
CRBT -- Crying Real Big Tears
CSG -- Chuckle Snicker Grin
CYA -- See You (Seeya)
CYAL8R -- See You Later (Seeyalata)
CUL8R -- See You Later
DLTBBB -- Don't Let The Bed Bugs Bite
EG -- Evil Grin
EMSG -- Email Message
FC -- Fingers Crossed
FTBOMH -- From The Bottom Of My Heart
FYI -- For Your Information
FWIW -- For What It's Worth
GAL -- Get A Life
GF -- Girlfriend
GFN -- Gone For Now
GMBA -- Giggling My Butt Off
GMTA -- Great Minds Think Alike
GR8 -- Great
GTSY -- Glad To See You
H&K -- Hug and Kiss
HABU -- Have A Better 'Un
HAGN -- Have A Good Night
HAGU -- Have A Good 'Un
HHIS -- Hanging Head in Shame
HUB -- Head Up Butt
IAE -- In Any Event
IC -- I See
IGP -- I Gotta Pee
IMNSHO -- In My Not So Humble Opinion
IMO -- In My Opinion
IMCO -- In My Considered Opinion
IMHO -- In My Humble Opinion
IOW -- In Other Words
IRL -- In Real Life
IWALU -- I Will Always Love You
IWO -- In Other Words
JMO -- Just My Opinion
JTLYK -- Just To Let You Know
KIT -- Keep In Touch
KOC -- Kiss On Cheek
KOL -- Kiss On Lips
L8R -- Later
L8R -- G8R Later 'Gater
LMAO --> Laughing My A** Off
LMFAO --> Laughing My Fuckin ash*** Off
LHM -- Lord Help Me
LHO -- Laughing Head Off
LHU -- Lord Help Us
LMAO -- Laughing My A$$ Off
LMSO -- Laughing My Socks Off
LTNS -- Long Time No See
LOL -- Laugh Out Loud
LOL = Lots of Laugh
LSHMBB -- Laughing So Hard My Belly is Bouncing
LSHMBH -- Laughing So Hard My Belly Hurts
LSHTTARDML -- Laughing So Hard The Tears Are Running Down My Leg
LTNS -- Long Time No See
LTS -- Laughing To Self
LUWAMH -- Love You With All My Heart
LY -- Love Ya
MTF -- More To Follow
NRN -- No Reply Necessary
NADT -- Not A Darn Thing
OIC -- Oh, I See
OL -- Old Lady (significant other)
OM -- Old Man (significant other)
OTOH -- On The Other Hand
OTTOMH -- Off The Top of My Head
PDS -- Please Don't Shoot
PITA -- Pain In The A**
PM -- Private Message
PMFJI -- Pardon Me For Jumping In
PMP -- Peed My Pants
POAHF -- Put On A Happy Face
QSL -- Reply
QSO -- Conversation
QT -- Cutie
ROFL -- Rolling On Floor Laughing
ROFLAPMP -- ROFL And Peeing My Pants
ROFLMAO -- ROFL My A** Off
ROFLMAOAY -- ROFLMAO At You
ROFLMAOWTIME -- ROFLMAO With Tears In My Eyes
ROFLUTS ROFL -- Unable to Speak
RTFM -- Read The F****** Manual!
SETE -- Smiling Ear To Ear
SHID -- Slaps Head In Disgust
SNERT -- Snot-Nosed Egotistical Rude Teenager
SO -- Significant Other
SOT -- Short Of Time
SOTMG -- Short Of Time Must Go
SWAK -- Sealed With A Kiss
SWAS -- Scientific Wild A** Guess
SWL -- Screaming with Laughter
SYS -- See You Soon
TA -- Thanks Again
TGIF -- Thank God It's Friday
TCOY -- Take Care Of Yourself
TILII -- Tell It Like It Is
TNT -- Till Next Time
TOY -- Thinking Of You
TTFN -- Ta Ta For Now
TTYL -- Talk To You Later
WAS -- Wild A** Guess
WB -- Welcome Back
WTH -- What/Who The Heck (or sub an 'F' for the 'H'
WTF -- What/Who The fuck
YBS -- You'll Be Sorry
YG -- Young Gentleman
YL -- Young Lady
YM -- Young Man
Nah.. hati-hati dalam penggunaan singkatan diatas ya.. salah ngomong..si Bule bisa ngamuk :P
Minggu, 17 Juli 2011
SUKU-SUKU YANG ADA DI MINANGKABAU
Berikut adalah Suku-suku yang ada di Minangkabau, ternyata suku-suku tersebut terdiri dari Induk dan pecahan-pecahannya Ke Bawah. Di Awal Mulanya Nama Suku yang ada di Minangkabau Adalah Bodi Chaniago dan Koto Piliang
Berikut keterangan Jelasnya ------->
Daftar Suku-suku Minang
Induk
Suku Koto • Suku Piliang • Suku Bodi • Suku Caniago •
Pecahan
Suku Piboda • Suku Pitopang • Suku Tanjung • Suku Sikumbang • Suku Guci • Suku Panai • Suku Jambak • Suku Panyalai • Suku Kampai • Suku Bendang • Suku Malayu • Suku Kutianyie • Suku Mandailiang • Suku Sipisang • Suku Mandaliko • Suku Sumagek • Suku Dalimo • Suku Simabua • Suku Salo • Suku Singkuang • Suku Rajo Dani
Suku-suku Minang
di
Negeri Sembilan Malaysia
Suku Biduanda (Dondo) • Suku Batu Hampar (Tompar) • Suku Paya Kumbuh (Payo Kumboh) • Suku Mungkal • Suku Tiga Nenek Suku Seri Melenggang (Somolenggang) • Suku Seri Lemak (Solomak) • Suku Batu Belang • Suku Tanah Datar • Suku Anak Acheh • Suku Anak Melaka • Suku Tiga Batu
Berikut keterangan Jelasnya ------->
Daftar Suku-suku Minang
Induk
Suku Koto • Suku Piliang • Suku Bodi • Suku Caniago •
Pecahan
Suku Piboda • Suku Pitopang • Suku Tanjung • Suku Sikumbang • Suku Guci • Suku Panai • Suku Jambak • Suku Panyalai • Suku Kampai • Suku Bendang • Suku Malayu • Suku Kutianyie • Suku Mandailiang • Suku Sipisang • Suku Mandaliko • Suku Sumagek • Suku Dalimo • Suku Simabua • Suku Salo • Suku Singkuang • Suku Rajo Dani
Suku-suku Minang
di
Negeri Sembilan Malaysia
Suku Biduanda (Dondo) • Suku Batu Hampar (Tompar) • Suku Paya Kumbuh (Payo Kumboh) • Suku Mungkal • Suku Tiga Nenek Suku Seri Melenggang (Somolenggang) • Suku Seri Lemak (Solomak) • Suku Batu Belang • Suku Tanah Datar • Suku Anak Acheh • Suku Anak Melaka • Suku Tiga Batu
MERANTAU
Merantau pada etnik Minang telah berlangsung cukup lama. Sejarah mencatat penghijrahan pertama berlaku pada abad ke-7, di mana banyak pedagang-pedagang emas yang berasal dari pedalaman Minangkabau melakukan perdagangan di muara Jambi, dan terlibat dalam pembentukan Kerajaan Melayu. Migrasi besar-besaran berlaku pada abad ke-14, di mana banyak keluarga Minang yang berpindah ke pantai timur Sumatera. Mereka mendirikan koloni-koloni perdagangan di Batubara, Pelalawan, hingga melintasi selat ke Penang dan Negeri Sembilan, Malaysia. Bersamaan dengan gelombang penghijrahan ke arah timur, juga terjadi perpindahan masyarakat Minang ke pesisir pantai barat Sumatera. Di sepanjang pesisir ini perantau Minang banyak tinggal di Meulaboh, Aceh tempat keturunan Minang dikenali dengan sebutan Aneuk Jamee, Barus, hingga Bengkulu. Setelah Kesultanan Melayu Melaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511, banyak keluarga Minangkabau yang berpindah ke Sulawesi Selatan. Mereka menjadi penyokong Kesultanan Gowa, sebagai peniaga dan administratur kerajaan. Datuk Makotta bersama isterinya Tuan Sitti, sebagai cikal bakal keluarga Minangkabau di Sulawesi. Gelombang penghijrahan seterusnya berlaku pada abad ke-18, iaitu ketika Minangkabau mendapatkan hak istimewa untuk mendiami kawasan Kerajaan Siak.
Pada masa penjajahan Hindia-Belanda, penghijrahan besar-besaran kembali terjadi pada tahun 1920, ketika perkebunan tembakau di Deli Serdang, Sumatera Timur mulai dibuka. Pada masa kemerdekaan, Minang perantauan banyak mendiami bandar-bandar besar di Jawa. Pada tahun 1961 jumlah perantau Minang terutama di bandar Jakarta meningkat 18.7 kali berbanding dengan tingkat pertambahan penduduk bandar itu yang hanya 3.7 kali. Kini Minang perantauan hampir tersebar di seluruh dunia.
Perantauan Intelek
Pada akhir abad ke-18, banyak pelajar Minang yang merantau ke Makkah untuk mendalami agama Islam, antaranya Haji Miskin, Haji Piobang, dan Haji Sumanik. Setibanya di tanah air, mereka menjadi penyokong kuat gerakan Paderi dan pengedaran pemikiran Islam yang murni di seluruh Minangkabau dan Mandailing. Gelombang kedua perantauan ke Timur Tengah berlaku pada awal abad ke-20, yang dimotori oleh Abdul Karim Amrullah, Tahir Jalaluddin, Muhammad Jamil Jambek, dan Ahmad Khatib Al-Minangkabawi.
Selain ke Timur Tengah, pelajar Minangkabau juga banyak yang merantau ke Eropah. Mereka antara lain Abdul Rivai, Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, Roestam Effendi, dan Nazir Pamuntjak. Intelektual lain, Tan Malaka, hidup mengembara di lapan negara Eropah dan Asia, membina rangkaian pergerakan kemerdekaan Asia. Semua pelajar Minang tersebut, yang merantau ke Eropah sejak akhir abad ke-19, menjadi pejuang kemerdekaan dan pengasas Republik Indonesia.
Pada masa penjajahan Hindia-Belanda, penghijrahan besar-besaran kembali terjadi pada tahun 1920, ketika perkebunan tembakau di Deli Serdang, Sumatera Timur mulai dibuka. Pada masa kemerdekaan, Minang perantauan banyak mendiami bandar-bandar besar di Jawa. Pada tahun 1961 jumlah perantau Minang terutama di bandar Jakarta meningkat 18.7 kali berbanding dengan tingkat pertambahan penduduk bandar itu yang hanya 3.7 kali. Kini Minang perantauan hampir tersebar di seluruh dunia.
Perantauan Intelek
Pada akhir abad ke-18, banyak pelajar Minang yang merantau ke Makkah untuk mendalami agama Islam, antaranya Haji Miskin, Haji Piobang, dan Haji Sumanik. Setibanya di tanah air, mereka menjadi penyokong kuat gerakan Paderi dan pengedaran pemikiran Islam yang murni di seluruh Minangkabau dan Mandailing. Gelombang kedua perantauan ke Timur Tengah berlaku pada awal abad ke-20, yang dimotori oleh Abdul Karim Amrullah, Tahir Jalaluddin, Muhammad Jamil Jambek, dan Ahmad Khatib Al-Minangkabawi.
Selain ke Timur Tengah, pelajar Minangkabau juga banyak yang merantau ke Eropah. Mereka antara lain Abdul Rivai, Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, Roestam Effendi, dan Nazir Pamuntjak. Intelektual lain, Tan Malaka, hidup mengembara di lapan negara Eropah dan Asia, membina rangkaian pergerakan kemerdekaan Asia. Semua pelajar Minang tersebut, yang merantau ke Eropah sejak akhir abad ke-19, menjadi pejuang kemerdekaan dan pengasas Republik Indonesia.
ASL MULA KERAJAAN PAGARUYUANG
Sebagai Orang Minang kita harus mengetahui sejarah Minangkabau
terutama adalah Sejarah Kerajaan Besar Pagaruyuang
Nama kerajaan ini berasal dari penggabungan dua kata.
Paga = Pagar
Ruyuang = ruyung
Nama untuk daerah kekuasaan Adityawarman yang dipagari ruyung pohon kuamang di wilayah kabupaten Tanah Datar sekarang.
Kerajaan Pagaruyuang adalah kerajaan yang pernah berdiri meliputi wilayah Sumatra Barat sekarang dan daerah2 sekitarnya. Ibukotanya berada di Nagari Pagaruyuang, Kerajaan ini didirikan oleh seorang pangeran majapahit bernama Adityawarman pada tahun 1347 M. Dan kerajaan ini menjadi Kesultanan Islam sekitar tahun 1600-an.
Walaupun Adityawarman merupakan pangeran dari majapahit ia sebenarnya memiliki darah melayu. Dalam sejarahnya pada tahun 1286 Raja Kertanegara dari Singosari menghadiahkan Arca Amogapacha untuk kerajaan Darmasraya di Minangkabau. Sebagai balasan Raja Darmasraya memperkenankan dua putrinya Dara petak dan Dara jingga untuk dibawa dan dipersunting oleh bangsawan Singosari. Dari perkawinan Dara Jingga inilah kemudian lahir Adityawarman. Setelah Singosari runtuh berdirilah kerajaan Majapahit dan Adityawarman merupakan seorang pejabat dari majapahit. Yang kemudian Dia dikirim ke Darmasraya sebagai penguasa daerah tersebut.
Namun kemudian justru Adityawarman melepaskan diri dari pengaruh Majapahit.Tertulis pada prasasti dengan tahun 1347, disebutkan bahwa Adityawarman menobatkan diri sebagai raja Daerah tersebut. Daerah kekuasaannya disebut Pagaruyuang karena Ia memagari daerah tersebut dengan ruyung agar aman dari gangguan pihak luar ( fort level 1).
Sebelum kerajaan ini berdiri sebenarnya masyarakat di wilayah minangkabau sudah memiliki sistem politik semacam konfederasi yg merupakan lembaga musyawarah dari berbagai nagari dan luhak. Dilihat dari kontinuitas sejarah, kerajaan pagaruyuang merupakan perubahan sistem administrasi semata bagi masyarakat setempat.
Wilayah pengaruh kerajaan Pagaruyuang dapat dilacak dari pernyataan berbahasa minang ini.
Dari sikilang Aia Bangih
Hinggo Taratak Aia Hitam.
Dari Durian Ditakuak Rajo
hinggo Sialang Balantak Basi
Batas Utara adalahSikilang Aia bangih , sekarang didaerah Pasaman Barat berbatasan dengan Natal Sumatra Utara.
Taratak Aia Hitam berada diwilayah Bengkulu sekarang (Bangkahulu).
Durian Ditakuak Rajo adalah wilayah dikabupaten Bungo, Jambi dan terakhir
Sialang Balantak Basi wilayah di Rantau Barangin, Kabupaten Kampar, Riau.
Dara Jingga kawin dengan salah seorang pembesar kerajaan Majapahit dan melahirkan seorang putera yang nama kecilnya. Aji Mantrolot. Aji Mantrolot ini yang kemudian dikenal sebagai Adityawarman. Dengan demikian Adityawarman merupakan keturunan dari dua darah kaum bangsawan, satu darah bangsawan Sumatera dan satu darah bangsawan Majapahit. Raja Majapahit yang kedua yaitu Jayanegara adalah saudara sepupu dari Adityawarman.
Mengenai asal-usul Adityawarman ini, Muhammad Yamin mengatakan bahwa Adityawarman berasal dari tanah Minangkabau di Pulau Sumatera. Tempat lahirnya terletak di Siguntur dekat nagari Sijunjung. Diwaktu muda dia berangkat ke Majapahit, tempat dia dididik disekeliling pusat pemerintahan dalam suasan keraton Majapahit. Kesempatan yang diperdapatnya itu berasal dari turunannya. Ayah bundanya mempunyai hubungan darah dengan permaisuri raja Majapahit yang pertama.
Pendapat Muhammad Yamin mengenai tempat kelahiran Adityawarman dan hubungan kekeluargaannya dengan Kerajaan Majapahit diperkuat oleh Pinoto yang mengatakan, bahwa Adityawarman adalah seorang putera Sumatera yang lahir di daerah aliran Sungai Kampar dan besar kemungkinan dalam tubuhnya mengalir darah Majapahit. Hubungan dengan kerajaan Majapahit bersifat geneologis dan politis.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Adityawarman dilahirkan di Kerajaan Melayu atau Minangkabau dan dibesarkan di Kerajaan Majapahit. Di keraton Majapahit Adityawarman di didik bersama saudara sepupunya Jayanegara yang kemudian menjadi raja Majapahit yang kedua. Di keraton Majapahit kedudukan Adityawarman sangat tinggi, yaitu berkedudukan sebagai salah seorang menteri atau perdana menteri yang diperolehnya bukan saja karena hubungan darahnya dengan raja Majapahit tetapi juga berkat kecakapannya sendiri. Tahun 1325 raja Jayanegara mengirim Adityawarman segbagai utusan ke negeri Cina yang berkedudukan sebagai duta. Bersama dengan Patih Gajah Mada, Adityawarman ikut memperluas wilayah kekuasaan Majapahit di Nusantara. Tahun 1331 Adityawarman memadamkan pemberontakan Sadeng dengan suatu perhitungan yang jitu. Tahun 1332 dia dikirim kembali menjadi utusan ke negeri Cina dengan kedudukan sebagai duta. Pada tahun 1334 Adityawarman pulang kembali ke negeri asalnya. Karena dengan lahir dan menjadi besarnya Hayam Wuruk tidak ada lagi kesempatan bagi Adityawarman utnuk menjujung mahkota kerajaan Majapahit sebagai ahli waris yang terdekat.
Adityawarman adalah cucu dari raja Melayu karena ibunya Dara Jingga adalah anak Tribuana raja Mauliwarmadewa, raja kerajaan Melayu. Oleh karena itu, Adityawarman berhak atas takhta kerajaan Melayu tersebut. Timbulnya keinginan Adityawarman untuk mendirikan kerajaan Melayu yang mandiri, disebabkan karena kegagalan usaha patih Gajah Mada menguasai selat malaka. Pada tahun 1347 Adityawarman menjadi raja kerajaan Melayu yang dipusatkan di Darmasraya. Hal ini dapat dibuktikan dengan prasasti yang dipahatkan pada bagian belakan arca Amogapasa dari Padang Candi. Dalam Prasasti itu Adityawarman memakai nama : “Udayadityawarman Pratakramarajendra Mauliwarmadewa” dan bergelar “Maharaja Diraja” dengan memakai gelar tersebut rupanya Adityawarman hendak menyatakan bahwa dia merupakan raja yang berdiri sendiri dan tidak ada lagi raja yang berada di atasnya. Dengan demikian dia sudah bebas dari Majapahit. Sebagai realisasi dari pernyataan tersebut, maka Adityawarman pada tahun 1349 memindahkan pusat kerajaan dari Darmasraya ke Pagaruyung di Batusangkar.
Selama pemerintahannya Adityawarman berusaha membawa kerajaan Pagaruyung ke puncak kejayaannya. Dalam usaha memajukan kerajaan itu Adityawarman mengadakan hubungan dengan luar negeri, yaitu dengan Cina. Tahun 1357, 1375, 1376 Adityawarman mengirim utusan ke negeri Cina. Selama masa pemerintahannya di Pagaruyung yang berlangsung dari tahun 1349 sampai 1376, kerajaan Pagaruyung berada di puncak kejayaannya. Bahkan dapat dikatakan pada waktu itu Indonesia bagian barat dikuasai kerajaan Pagaruyung dan Indonesia bagian Timur berada di bawah pengaruh kekuasaan Majapahit.
Adityawarman sebagai orang yang dididik dan dibesarkan di Majapahit serta telah pula pernah menjabat beberapa jabatan penting di kerajaan Majapahit, tentulah paham betul dengan seluk beluk pemerintahan di Majapahit. Dengan demikian corak pemerintahan kerajaan Majapahit sedikit banyaknya berpengaruh pada corak pemerintahan Adityawarman di Pagaruyung. Hal ini ternyata pada prasasti yang ditinggalkan Adityawarman terdapat nama Dewa Tuhan Perpatih dan Tumanggung yang oleh Pinoto dibaca Datuk Perpatih Nan Sabatang dan Datuk Ketumanggungan.
Menurut Tambo kekuasaan Adityawarman hanya terbatas di daerah Pagaruyung, sedangkan daerah lain di Minangkabau masih tetap berada dibawah pengawasan Datuk Perpatih Nan Sabatang dan Datuk ketumanggungan dengan pemerintahan adatnya. Dengan demikian di Pagaruyung Adityawarman dapat dianggap sebagai lambang kekuasaan saja, sedangkan kekuasaan sebenarnya tetap berada di tangan kedua tokoh pemimpin adat tersebut, sehingga hal ini menyebabkan kemudian pengaruh budha yang dibawa ke Pagaruyung tidak dapat tempat di hati rakyat Minangkabau, karena prinsipnya rakyat Minangkabau sendiri secara langsung tidak berkenalan dengan pengaruh-pengaruh tersebut. Disamping itu, selama menjadi raja Pagaruyung yang mengatur kehidupan masyarakat Minangkabau tetap hukum Adat Koto Piliang dan Bodi Caniago. Dalam hal ini Tambo mengatakan bahwa Adityawarman walaupun sudah menjadi raja yang besar, tetap saja merupakan seorang sumando di Minangkabau, artinya kekuasaannya sangat terbatas.
Barangkali hal ini memang disengaja oleh Datuk yang berdua itu, mengingat pada mulanya kekuasaan Adityawarman yang sangat besar sekali. Agar kehidupan masyarakat Minangkabau jangan terpengaruh oleh kebiasaan yang dibawa oleh Adityawarman maka kedua Datuk itu memagarinya dengan pengaturan kekuasaan, Adityawarman boleh menjadi raja yang sangat besar, tetapi kekuasaannya hanya terbatas di sekitar istana saja, sedangkan kekuasaan langsung terhadap masyarakat tetap dipegang oleh mereka. Sesudah meninggalnya Adityawarman yang memang merupakan seorang raja yang besar dan kuat, kekuasaan kerajaan Pagaruyung mulai luntur. Kelihatannya dengan pengaturan yang dilakukan oleh Datuk Perpatih Nan Sabatang berdua dengan Datuk Ketumanggungan tidak memberi kesempatan kepada pengganti Adityawarman yang menganut agama budha untuk berkuasa seterusnya.
Adityawarman sebagai raja Pagaruyung merupakan seorang raja yang paling banyak meninggalkan prasasti. Hampir dua puluh buah prasasti yang ditinggalkannya. Diantaranya yang telah dibaca seperti Prasasti Arca Amogapasa, Kuburajo, Saruaso I dan II, Pagaruyung, Kapalo Bukit Gambak I dan II, Banda Bapahek, dan masih banyak lagi yang belum dapat dibaca.
Diantara yang telah dapat dibaca itu menyatakan kebesaran dan kemegahan kerajaan Pagaruyung, barangkali diantara raja-raja yang pernah ada di Indonesia tidak ada seorang pun yang pernah meninggalkan prasasti sebanyak yang telah ditinggalkan oleh Adityawarman. Sayangnya di Minangkabau kebiasaan seperti itu hanya dilakukan oleh Adityawarman seorang raja. Sebelum dan sesudahnya Adityawarman tidak ada yang membiasakan sehingga sampai sekarang kebanyakan data sejarah Minangkabau agak gelap.
Sesudah Adityawarman meninggal kerajaan Pagaruyung yang tidak lagi mempunyai raja yang merupakan keturunan darah langsung dari Adityawarman. Sedangkan Ananggawarman yang dikatakan dalam salah satu prasasti Adityawarman sebagai anaknya tidak pernah memerintah, karena kekuasaan Adityawarman langsung digantikan oleh Yang Dipertuan Sultan Bakilap Alam. Dari sebutan raja itu saja, kelihatannya sesudah Adityawarman raja yang menggantikannya sudah menganut agama Islam.
Adanya Sultan Bakilap Alam sebagai raja Minangkabau Pagaruyung dijelaskan oleh Tambo Minangkabau. Dengan sudah dianutnya agama Islam oleh pengganti Adityawarman, maka hilang pulalah pengaruh agama Budha yang dianut Adityawarman di Minangkabau.
Sampai dengan pertengahan abad ke-16 sesudah Adityawarman kita tidak memperoleh keterangan yang lengkap mengenai kerajaan Pagaruyung. Rupanya sesudah Adityawarman meninggal, kerajaan Majapahit kembali berusaha untuk menguasai Pagaruyung serata Selat Malaka. Tetapi usaha tersebut gagal kaena angkatan perang kerajaan Majapahit yang datang dari arah pantai timur dikalahkan oleh tentara Pagaruyung dalam pertempuran di Padang Sibusuk tahun 1409.
Akibat pertempuran Padang Sibusuk itu membawa akibat yang sangat besar dalam struktur pemerintahan kerajaan Pagaruyung selanjutnya. Semasa Adityawarman menjadi raja, pemerintahan bersifat sentralisasi menurut sistem di Majapahit. Tetapi sesudah pertempuran Padang Sibusuk itu, nagari-nagai di Minangkabau membebaskan diri dari kekuasaan yang berpusat di Pagaruyung.
A.8. Kerajaan Pagaruyung Sesudah Adityawarman
Dari berita Tambo Pagaruyung dapat diketahui bagaiman keadaan Pagaruyung sesudah Adiyawarman demikian pula wawancara dengan S.M. Taufik Thaib SH. Dikatakan mengenai silisilah raja-raja Pagaruyung adalah sebagai berikut:
1. Adityawarman (1339-1376)
2. Ananggawarman (1376)
3. Yang Dipertuan Sultan Bakilap Alam
4. Yang Dipertuan Sultan Pasambahan
5. Yang Dipertuan Sultan Alif gelar Khalifafullah
6. Yang Dipertuan Sultan Barandangan
7. Yang Dipertuan Sultan Patah (Sultan Muning II)
8. Yang Dipertuan Sultan Muning III
9. Yang Dipertuan Sultan Sembahwang
10. Yang Dipertuan Sultan Bagagar Syah
11. Yang Dipertuan Gadih Reni Sumpur 1912
12. Yang Dipertuan Gadih Mudo (1912-1915)
13. Sultan Ibrahim 1915-1943 gelar Tuanku Ketek
14. Drs. Sultan Usman 1943 (Kepala Kaum Keluarga Raja Pagaruyung)
Dari data ini dapat ditarik kesimpulan bahwa sesudah Adityawarman raja-raja di Pagaruyung sudah menganut agama Islam sesuai dengan sebutan Sultan (pengaruh Islam).
Bila Sultan Bakilap Alam memerintah tidak disebutkan oleh tambo tersebut, tetapi dapat diperkirakan sesudah tahun 1409, karena sampai 1409 pemerintahan Pagaruyung masih bersifat sentralisasi seperti sewaktu pemerintahan Adityawarman. Sesudah tahun tersebut pemerintahan Pagaruyung sudah desentralisasi dengan pengertian bahwa nagari-nagari sudah mempunyai otonom penuh dan pemerintahan di Pagaruyung sudah mulai melemah.
Selanjutnya dikatakan bahwa di atas pemerintahan nagari-nagari terlihat adanya dua tingkat pemerintahan yaitu Rajo Tigo Selo dan Basa Ampek Balai. Rajo Tigo Selo dimaksudkan adalah tiga orang raja yang sekaligus berkuasa di bidang masing-masing. Raja Alam berkedudukan di Pagaruyung sebagai pucuk pimpinan, Raja Adat berkedudukan di Buo yang melaksanakan tugas-tugas kerajaan dibidang adat. Raja Ibadat berkedudukan di Sumpur Kudus dan melaksanakan urusan keagamaan kerajaan. Gambaran ini adalah lembaga pemerintahan di tingkat raja.
Sedangkan ditingkat Menteri dan Dewan Menteri yang dimaksud dengan Basa Ampek Balai terdiri dari:
1. Bandaro (Titah) di Sungai Tarab sebagai Perdana Menteri
2. Tuan Kadi di Padang Ganting yang mengurus masalah Agama
3. Indomo di Saruaso mengurus masalah keuangan
4. Makhudum di Sumanik yang mengurus masalah pertahanan dan rantau
Masyarakat nagari dalam mengusut persoalannya berjenjang naik sampai ketingkat kerajaan. Dibidang adat dari nagari terus ke Bandaro dan kalau tidak putus juga diteruskan lagi kepada Raja Buo dan kalau tidak putus juga masalahnya diteruskan lagi kepada Raja Alam di Pagaruyung yang akan memberikan kata putus. Begitu juga dalam bidang agama. Dari nagari naik kepada tuan Kadi di Padang Ganting, terus kepada raja Ibadat di Sumpur Kudus, dan bula tidak selesai juga akhirnya sampai kepada raja Alam yang akan memberikan kata putusnya.
Selanjutnya dikatakan bahwa Lembaga Rajo Tigo Selo dibentuk bersama dengan pembentukan Lembaga Basa Ampek Balai. Penobatan dan pelatikan Rajo Tigo Selo dan Basa Ampek Balai bersamaan pula dengan pengangkatan dan pengiriman “Sultan Nan Salapan” ke daerah rantau Minangkabau yaitu daerah-daerah: Aceh, Palembang, Tambusai, Rao, Sungai Pagu, Bandar Sepuluh, Siak Indra Pura, Rembau Sri Menanti dan lain-lain. Pengangkatan dan pelantikan itu dilakukan oleh Sultan Bakilap Alam.
Dalam hal ini Bahar Dt Nagari Basa, mengatakan bahwa Basa Ampek Balai pada mulanya terdiri dari Bandaro di Sungai Tarap, yang menjadi Payung Panji Koto Piliang; Datuk Makhudum di Sumanik yang menjadi Pasak Kungkung Koto Piliang; Indomo di Saruaso yang menjadi Amban Puruak (bendahara) Koto Piliang; Tuan Gadang di Batipuah yang menjadi Harimau Campo Koto Piliang, yaitu Menteri Pertahanan Koto Piliang. Kemudian setelah Islam masuk ke Minangkabau dimasukkan Tuan Kadhi sebagai anggota Basa Ampek Balai dan “Tuan Gadang” di Batipuh ke luar dari keanggotaan itu dengan berdiri sendiri sebagai orang yang bertanggung jawab dalam masalah pertahanan Koto Piliang. Semuanya itu terdapat di Tanah Datar yang merupakan pucuk pimpinan di Minangkabau. Selanjutnya dikatakan yang menjadi kebesaran Luhak Agam adalah Parik Paga dan Kebesaran Lima Puluh Kota adalah Penghulu.
terutama adalah Sejarah Kerajaan Besar Pagaruyuang
Nama kerajaan ini berasal dari penggabungan dua kata.
Paga = Pagar
Ruyuang = ruyung
Nama untuk daerah kekuasaan Adityawarman yang dipagari ruyung pohon kuamang di wilayah kabupaten Tanah Datar sekarang.
Kerajaan Pagaruyuang adalah kerajaan yang pernah berdiri meliputi wilayah Sumatra Barat sekarang dan daerah2 sekitarnya. Ibukotanya berada di Nagari Pagaruyuang, Kerajaan ini didirikan oleh seorang pangeran majapahit bernama Adityawarman pada tahun 1347 M. Dan kerajaan ini menjadi Kesultanan Islam sekitar tahun 1600-an.
Walaupun Adityawarman merupakan pangeran dari majapahit ia sebenarnya memiliki darah melayu. Dalam sejarahnya pada tahun 1286 Raja Kertanegara dari Singosari menghadiahkan Arca Amogapacha untuk kerajaan Darmasraya di Minangkabau. Sebagai balasan Raja Darmasraya memperkenankan dua putrinya Dara petak dan Dara jingga untuk dibawa dan dipersunting oleh bangsawan Singosari. Dari perkawinan Dara Jingga inilah kemudian lahir Adityawarman. Setelah Singosari runtuh berdirilah kerajaan Majapahit dan Adityawarman merupakan seorang pejabat dari majapahit. Yang kemudian Dia dikirim ke Darmasraya sebagai penguasa daerah tersebut.
Namun kemudian justru Adityawarman melepaskan diri dari pengaruh Majapahit.Tertulis pada prasasti dengan tahun 1347, disebutkan bahwa Adityawarman menobatkan diri sebagai raja Daerah tersebut. Daerah kekuasaannya disebut Pagaruyuang karena Ia memagari daerah tersebut dengan ruyung agar aman dari gangguan pihak luar ( fort level 1).
Sebelum kerajaan ini berdiri sebenarnya masyarakat di wilayah minangkabau sudah memiliki sistem politik semacam konfederasi yg merupakan lembaga musyawarah dari berbagai nagari dan luhak. Dilihat dari kontinuitas sejarah, kerajaan pagaruyuang merupakan perubahan sistem administrasi semata bagi masyarakat setempat.
Wilayah pengaruh kerajaan Pagaruyuang dapat dilacak dari pernyataan berbahasa minang ini.
Dari sikilang Aia Bangih
Hinggo Taratak Aia Hitam.
Dari Durian Ditakuak Rajo
hinggo Sialang Balantak Basi
Batas Utara adalahSikilang Aia bangih , sekarang didaerah Pasaman Barat berbatasan dengan Natal Sumatra Utara.
Taratak Aia Hitam berada diwilayah Bengkulu sekarang (Bangkahulu).
Durian Ditakuak Rajo adalah wilayah dikabupaten Bungo, Jambi dan terakhir
Sialang Balantak Basi wilayah di Rantau Barangin, Kabupaten Kampar, Riau.
Dara Jingga kawin dengan salah seorang pembesar kerajaan Majapahit dan melahirkan seorang putera yang nama kecilnya. Aji Mantrolot. Aji Mantrolot ini yang kemudian dikenal sebagai Adityawarman. Dengan demikian Adityawarman merupakan keturunan dari dua darah kaum bangsawan, satu darah bangsawan Sumatera dan satu darah bangsawan Majapahit. Raja Majapahit yang kedua yaitu Jayanegara adalah saudara sepupu dari Adityawarman.
Mengenai asal-usul Adityawarman ini, Muhammad Yamin mengatakan bahwa Adityawarman berasal dari tanah Minangkabau di Pulau Sumatera. Tempat lahirnya terletak di Siguntur dekat nagari Sijunjung. Diwaktu muda dia berangkat ke Majapahit, tempat dia dididik disekeliling pusat pemerintahan dalam suasan keraton Majapahit. Kesempatan yang diperdapatnya itu berasal dari turunannya. Ayah bundanya mempunyai hubungan darah dengan permaisuri raja Majapahit yang pertama.
Pendapat Muhammad Yamin mengenai tempat kelahiran Adityawarman dan hubungan kekeluargaannya dengan Kerajaan Majapahit diperkuat oleh Pinoto yang mengatakan, bahwa Adityawarman adalah seorang putera Sumatera yang lahir di daerah aliran Sungai Kampar dan besar kemungkinan dalam tubuhnya mengalir darah Majapahit. Hubungan dengan kerajaan Majapahit bersifat geneologis dan politis.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Adityawarman dilahirkan di Kerajaan Melayu atau Minangkabau dan dibesarkan di Kerajaan Majapahit. Di keraton Majapahit Adityawarman di didik bersama saudara sepupunya Jayanegara yang kemudian menjadi raja Majapahit yang kedua. Di keraton Majapahit kedudukan Adityawarman sangat tinggi, yaitu berkedudukan sebagai salah seorang menteri atau perdana menteri yang diperolehnya bukan saja karena hubungan darahnya dengan raja Majapahit tetapi juga berkat kecakapannya sendiri. Tahun 1325 raja Jayanegara mengirim Adityawarman segbagai utusan ke negeri Cina yang berkedudukan sebagai duta. Bersama dengan Patih Gajah Mada, Adityawarman ikut memperluas wilayah kekuasaan Majapahit di Nusantara. Tahun 1331 Adityawarman memadamkan pemberontakan Sadeng dengan suatu perhitungan yang jitu. Tahun 1332 dia dikirim kembali menjadi utusan ke negeri Cina dengan kedudukan sebagai duta. Pada tahun 1334 Adityawarman pulang kembali ke negeri asalnya. Karena dengan lahir dan menjadi besarnya Hayam Wuruk tidak ada lagi kesempatan bagi Adityawarman utnuk menjujung mahkota kerajaan Majapahit sebagai ahli waris yang terdekat.
Adityawarman adalah cucu dari raja Melayu karena ibunya Dara Jingga adalah anak Tribuana raja Mauliwarmadewa, raja kerajaan Melayu. Oleh karena itu, Adityawarman berhak atas takhta kerajaan Melayu tersebut. Timbulnya keinginan Adityawarman untuk mendirikan kerajaan Melayu yang mandiri, disebabkan karena kegagalan usaha patih Gajah Mada menguasai selat malaka. Pada tahun 1347 Adityawarman menjadi raja kerajaan Melayu yang dipusatkan di Darmasraya. Hal ini dapat dibuktikan dengan prasasti yang dipahatkan pada bagian belakan arca Amogapasa dari Padang Candi. Dalam Prasasti itu Adityawarman memakai nama : “Udayadityawarman Pratakramarajendra Mauliwarmadewa” dan bergelar “Maharaja Diraja” dengan memakai gelar tersebut rupanya Adityawarman hendak menyatakan bahwa dia merupakan raja yang berdiri sendiri dan tidak ada lagi raja yang berada di atasnya. Dengan demikian dia sudah bebas dari Majapahit. Sebagai realisasi dari pernyataan tersebut, maka Adityawarman pada tahun 1349 memindahkan pusat kerajaan dari Darmasraya ke Pagaruyung di Batusangkar.
Selama pemerintahannya Adityawarman berusaha membawa kerajaan Pagaruyung ke puncak kejayaannya. Dalam usaha memajukan kerajaan itu Adityawarman mengadakan hubungan dengan luar negeri, yaitu dengan Cina. Tahun 1357, 1375, 1376 Adityawarman mengirim utusan ke negeri Cina. Selama masa pemerintahannya di Pagaruyung yang berlangsung dari tahun 1349 sampai 1376, kerajaan Pagaruyung berada di puncak kejayaannya. Bahkan dapat dikatakan pada waktu itu Indonesia bagian barat dikuasai kerajaan Pagaruyung dan Indonesia bagian Timur berada di bawah pengaruh kekuasaan Majapahit.
Adityawarman sebagai orang yang dididik dan dibesarkan di Majapahit serta telah pula pernah menjabat beberapa jabatan penting di kerajaan Majapahit, tentulah paham betul dengan seluk beluk pemerintahan di Majapahit. Dengan demikian corak pemerintahan kerajaan Majapahit sedikit banyaknya berpengaruh pada corak pemerintahan Adityawarman di Pagaruyung. Hal ini ternyata pada prasasti yang ditinggalkan Adityawarman terdapat nama Dewa Tuhan Perpatih dan Tumanggung yang oleh Pinoto dibaca Datuk Perpatih Nan Sabatang dan Datuk Ketumanggungan.
Menurut Tambo kekuasaan Adityawarman hanya terbatas di daerah Pagaruyung, sedangkan daerah lain di Minangkabau masih tetap berada dibawah pengawasan Datuk Perpatih Nan Sabatang dan Datuk ketumanggungan dengan pemerintahan adatnya. Dengan demikian di Pagaruyung Adityawarman dapat dianggap sebagai lambang kekuasaan saja, sedangkan kekuasaan sebenarnya tetap berada di tangan kedua tokoh pemimpin adat tersebut, sehingga hal ini menyebabkan kemudian pengaruh budha yang dibawa ke Pagaruyung tidak dapat tempat di hati rakyat Minangkabau, karena prinsipnya rakyat Minangkabau sendiri secara langsung tidak berkenalan dengan pengaruh-pengaruh tersebut. Disamping itu, selama menjadi raja Pagaruyung yang mengatur kehidupan masyarakat Minangkabau tetap hukum Adat Koto Piliang dan Bodi Caniago. Dalam hal ini Tambo mengatakan bahwa Adityawarman walaupun sudah menjadi raja yang besar, tetap saja merupakan seorang sumando di Minangkabau, artinya kekuasaannya sangat terbatas.
Barangkali hal ini memang disengaja oleh Datuk yang berdua itu, mengingat pada mulanya kekuasaan Adityawarman yang sangat besar sekali. Agar kehidupan masyarakat Minangkabau jangan terpengaruh oleh kebiasaan yang dibawa oleh Adityawarman maka kedua Datuk itu memagarinya dengan pengaturan kekuasaan, Adityawarman boleh menjadi raja yang sangat besar, tetapi kekuasaannya hanya terbatas di sekitar istana saja, sedangkan kekuasaan langsung terhadap masyarakat tetap dipegang oleh mereka. Sesudah meninggalnya Adityawarman yang memang merupakan seorang raja yang besar dan kuat, kekuasaan kerajaan Pagaruyung mulai luntur. Kelihatannya dengan pengaturan yang dilakukan oleh Datuk Perpatih Nan Sabatang berdua dengan Datuk Ketumanggungan tidak memberi kesempatan kepada pengganti Adityawarman yang menganut agama budha untuk berkuasa seterusnya.
Adityawarman sebagai raja Pagaruyung merupakan seorang raja yang paling banyak meninggalkan prasasti. Hampir dua puluh buah prasasti yang ditinggalkannya. Diantaranya yang telah dibaca seperti Prasasti Arca Amogapasa, Kuburajo, Saruaso I dan II, Pagaruyung, Kapalo Bukit Gambak I dan II, Banda Bapahek, dan masih banyak lagi yang belum dapat dibaca.
Diantara yang telah dapat dibaca itu menyatakan kebesaran dan kemegahan kerajaan Pagaruyung, barangkali diantara raja-raja yang pernah ada di Indonesia tidak ada seorang pun yang pernah meninggalkan prasasti sebanyak yang telah ditinggalkan oleh Adityawarman. Sayangnya di Minangkabau kebiasaan seperti itu hanya dilakukan oleh Adityawarman seorang raja. Sebelum dan sesudahnya Adityawarman tidak ada yang membiasakan sehingga sampai sekarang kebanyakan data sejarah Minangkabau agak gelap.
Sesudah Adityawarman meninggal kerajaan Pagaruyung yang tidak lagi mempunyai raja yang merupakan keturunan darah langsung dari Adityawarman. Sedangkan Ananggawarman yang dikatakan dalam salah satu prasasti Adityawarman sebagai anaknya tidak pernah memerintah, karena kekuasaan Adityawarman langsung digantikan oleh Yang Dipertuan Sultan Bakilap Alam. Dari sebutan raja itu saja, kelihatannya sesudah Adityawarman raja yang menggantikannya sudah menganut agama Islam.
Adanya Sultan Bakilap Alam sebagai raja Minangkabau Pagaruyung dijelaskan oleh Tambo Minangkabau. Dengan sudah dianutnya agama Islam oleh pengganti Adityawarman, maka hilang pulalah pengaruh agama Budha yang dianut Adityawarman di Minangkabau.
Sampai dengan pertengahan abad ke-16 sesudah Adityawarman kita tidak memperoleh keterangan yang lengkap mengenai kerajaan Pagaruyung. Rupanya sesudah Adityawarman meninggal, kerajaan Majapahit kembali berusaha untuk menguasai Pagaruyung serata Selat Malaka. Tetapi usaha tersebut gagal kaena angkatan perang kerajaan Majapahit yang datang dari arah pantai timur dikalahkan oleh tentara Pagaruyung dalam pertempuran di Padang Sibusuk tahun 1409.
Akibat pertempuran Padang Sibusuk itu membawa akibat yang sangat besar dalam struktur pemerintahan kerajaan Pagaruyung selanjutnya. Semasa Adityawarman menjadi raja, pemerintahan bersifat sentralisasi menurut sistem di Majapahit. Tetapi sesudah pertempuran Padang Sibusuk itu, nagari-nagai di Minangkabau membebaskan diri dari kekuasaan yang berpusat di Pagaruyung.
A.8. Kerajaan Pagaruyung Sesudah Adityawarman
Dari berita Tambo Pagaruyung dapat diketahui bagaiman keadaan Pagaruyung sesudah Adiyawarman demikian pula wawancara dengan S.M. Taufik Thaib SH. Dikatakan mengenai silisilah raja-raja Pagaruyung adalah sebagai berikut:
1. Adityawarman (1339-1376)
2. Ananggawarman (1376)
3. Yang Dipertuan Sultan Bakilap Alam
4. Yang Dipertuan Sultan Pasambahan
5. Yang Dipertuan Sultan Alif gelar Khalifafullah
6. Yang Dipertuan Sultan Barandangan
7. Yang Dipertuan Sultan Patah (Sultan Muning II)
8. Yang Dipertuan Sultan Muning III
9. Yang Dipertuan Sultan Sembahwang
10. Yang Dipertuan Sultan Bagagar Syah
11. Yang Dipertuan Gadih Reni Sumpur 1912
12. Yang Dipertuan Gadih Mudo (1912-1915)
13. Sultan Ibrahim 1915-1943 gelar Tuanku Ketek
14. Drs. Sultan Usman 1943 (Kepala Kaum Keluarga Raja Pagaruyung)
Dari data ini dapat ditarik kesimpulan bahwa sesudah Adityawarman raja-raja di Pagaruyung sudah menganut agama Islam sesuai dengan sebutan Sultan (pengaruh Islam).
Bila Sultan Bakilap Alam memerintah tidak disebutkan oleh tambo tersebut, tetapi dapat diperkirakan sesudah tahun 1409, karena sampai 1409 pemerintahan Pagaruyung masih bersifat sentralisasi seperti sewaktu pemerintahan Adityawarman. Sesudah tahun tersebut pemerintahan Pagaruyung sudah desentralisasi dengan pengertian bahwa nagari-nagari sudah mempunyai otonom penuh dan pemerintahan di Pagaruyung sudah mulai melemah.
Selanjutnya dikatakan bahwa di atas pemerintahan nagari-nagari terlihat adanya dua tingkat pemerintahan yaitu Rajo Tigo Selo dan Basa Ampek Balai. Rajo Tigo Selo dimaksudkan adalah tiga orang raja yang sekaligus berkuasa di bidang masing-masing. Raja Alam berkedudukan di Pagaruyung sebagai pucuk pimpinan, Raja Adat berkedudukan di Buo yang melaksanakan tugas-tugas kerajaan dibidang adat. Raja Ibadat berkedudukan di Sumpur Kudus dan melaksanakan urusan keagamaan kerajaan. Gambaran ini adalah lembaga pemerintahan di tingkat raja.
Sedangkan ditingkat Menteri dan Dewan Menteri yang dimaksud dengan Basa Ampek Balai terdiri dari:
1. Bandaro (Titah) di Sungai Tarab sebagai Perdana Menteri
2. Tuan Kadi di Padang Ganting yang mengurus masalah Agama
3. Indomo di Saruaso mengurus masalah keuangan
4. Makhudum di Sumanik yang mengurus masalah pertahanan dan rantau
Masyarakat nagari dalam mengusut persoalannya berjenjang naik sampai ketingkat kerajaan. Dibidang adat dari nagari terus ke Bandaro dan kalau tidak putus juga diteruskan lagi kepada Raja Buo dan kalau tidak putus juga masalahnya diteruskan lagi kepada Raja Alam di Pagaruyung yang akan memberikan kata putus. Begitu juga dalam bidang agama. Dari nagari naik kepada tuan Kadi di Padang Ganting, terus kepada raja Ibadat di Sumpur Kudus, dan bula tidak selesai juga akhirnya sampai kepada raja Alam yang akan memberikan kata putusnya.
Selanjutnya dikatakan bahwa Lembaga Rajo Tigo Selo dibentuk bersama dengan pembentukan Lembaga Basa Ampek Balai. Penobatan dan pelatikan Rajo Tigo Selo dan Basa Ampek Balai bersamaan pula dengan pengangkatan dan pengiriman “Sultan Nan Salapan” ke daerah rantau Minangkabau yaitu daerah-daerah: Aceh, Palembang, Tambusai, Rao, Sungai Pagu, Bandar Sepuluh, Siak Indra Pura, Rembau Sri Menanti dan lain-lain. Pengangkatan dan pelantikan itu dilakukan oleh Sultan Bakilap Alam.
Dalam hal ini Bahar Dt Nagari Basa, mengatakan bahwa Basa Ampek Balai pada mulanya terdiri dari Bandaro di Sungai Tarap, yang menjadi Payung Panji Koto Piliang; Datuk Makhudum di Sumanik yang menjadi Pasak Kungkung Koto Piliang; Indomo di Saruaso yang menjadi Amban Puruak (bendahara) Koto Piliang; Tuan Gadang di Batipuah yang menjadi Harimau Campo Koto Piliang, yaitu Menteri Pertahanan Koto Piliang. Kemudian setelah Islam masuk ke Minangkabau dimasukkan Tuan Kadhi sebagai anggota Basa Ampek Balai dan “Tuan Gadang” di Batipuh ke luar dari keanggotaan itu dengan berdiri sendiri sebagai orang yang bertanggung jawab dalam masalah pertahanan Koto Piliang. Semuanya itu terdapat di Tanah Datar yang merupakan pucuk pimpinan di Minangkabau. Selanjutnya dikatakan yang menjadi kebesaran Luhak Agam adalah Parik Paga dan Kebesaran Lima Puluh Kota adalah Penghulu.
Rabu, 18 Mei 2011
Filem Barat Versi Bahaso Minang
Ni.. awak dapek contekan Filem Lua Verisi Bahaso MiNang..
cek this Out!
Enemy at the Gates — Lah tibo lawan di pintu…
Batman Forever — Kalalauang
Remember the Titans — Lai Takana jo si Titan
The Italian Job — Karajo maliang
Die Hard — Payah matinyo
Die Hard II — Alun Juo Mati Lai…?
Die Hard III With A Vengeance — Ondeh Mandeh.. ndak juo mati mati doh…?
Bad Boys — Anak Kalera
Sleepless in Seattle — Mangantuak..
Lost in Space — Ilang di awang awang
Brokeback Mountain — Gunuang patah tulang
lCheaper by Dozens — Bali salusin tambah murah..
You’ve got Mail — Ado surek tuh ha…
Paycheck — Pitih Gaji
Independence Day — Hari Rayo
The Day After Tomorrow — Saisuak
Die Another Day — Ndak kini matinyo..?
There is Something About Marry — Manga si Merry yo..?
Silence of the Lamb — Kambiang pangambok
All The Pretty Horses — Kudonyo rancak-rancak
Planet of the Apes — Planet Siamang
Gone in Sixty Seconds — Barangkek lah waang Lai
Original Sin — Sabana-bana doso…
Mummy Returns — Lah Baliak si One tadi..?
Crash — Balago kambiang
Copycat — Kopi Kuciang
Seabiscuit — Makan Biskuit di Lauik
Freddy vs Jason — Bacakak
Just in Heaven — Lah di Surgo
Air Bud — aia si Budi
How To Lose A Guy in 10 Days — Baa caronyo manyipak urang..
Lord Of The Ring — Juragan batu cincin
Deep Impact — Taraso dalamnyo
Million Dollar Baby — Anak Rangkayo
Blackhawk Down — Buruang itam si Don
Saving Private Ryan — Mahagia les ka si Ryan
Dumb and Dumber — Pakak jo sabana Pandia..
cek this Out!
Enemy at the Gates — Lah tibo lawan di pintu…
Batman Forever — Kalalauang
Remember the Titans — Lai Takana jo si Titan
The Italian Job — Karajo maliang
Die Hard — Payah matinyo
Die Hard II — Alun Juo Mati Lai…?
Die Hard III With A Vengeance — Ondeh Mandeh.. ndak juo mati mati doh…?
Bad Boys — Anak Kalera
Sleepless in Seattle — Mangantuak..
Lost in Space — Ilang di awang awang
Brokeback Mountain — Gunuang patah tulang
lCheaper by Dozens — Bali salusin tambah murah..
You’ve got Mail — Ado surek tuh ha…
Paycheck — Pitih Gaji
Independence Day — Hari Rayo
The Day After Tomorrow — Saisuak
Die Another Day — Ndak kini matinyo..?
There is Something About Marry — Manga si Merry yo..?
Silence of the Lamb — Kambiang pangambok
All The Pretty Horses — Kudonyo rancak-rancak
Planet of the Apes — Planet Siamang
Gone in Sixty Seconds — Barangkek lah waang Lai
Original Sin — Sabana-bana doso…
Mummy Returns — Lah Baliak si One tadi..?
Crash — Balago kambiang
Copycat — Kopi Kuciang
Seabiscuit — Makan Biskuit di Lauik
Freddy vs Jason — Bacakak
Just in Heaven — Lah di Surgo
Air Bud — aia si Budi
How To Lose A Guy in 10 Days — Baa caronyo manyipak urang..
Lord Of The Ring — Juragan batu cincin
Deep Impact — Taraso dalamnyo
Million Dollar Baby — Anak Rangkayo
Blackhawk Down — Buruang itam si Don
Saving Private Ryan — Mahagia les ka si Ryan
Dumb and Dumber — Pakak jo sabana Pandia..
Labels
Horor Indentik dengan?
SELAMAT DATANG
Assalamualaikum...!
Bagikan
Music Playlist at MixPod.com
Bagikan
Music Playlist at MixPod.com
Sign by Danasoft - Get Your Free Sign
Sign by Danasoft - Get Your Free Sign
Mengenai Saya
- bassalbagak
- malang, jawa timur, Indonesia
- Hi Nama Lengkap Saya Febri Yona, Saya sangat senang sekali memiliki nama yang super Indah Ini dari Ortu saya :). Tapi tragisnya dimana Bumi Saya Pijak, disitu orang orang akan mengganti nama Saya. Saat posisiku di Malang Raya (East Java)sedang enjoy study at Broadcasting Malang State University. Disini teman-teman, dosen dan orang orang di Sekitar Saya memanggil nama Saya "Mijon", sungguh terible name, biasanya kata-kata ini saya dengan di pedagang asongan di Kereta. My Chinese family ngasi aku nama 佳心 (Jiaxin) Cute Name right??? hehe My Philosofy : The only thing we can do to help other people is to inspire them to create their own happy reality. If you want to make the world better, start with yourself. Put a smile on your face, get out in the world and talk to other people, and take control of your life. At the same time, don't get down on yourself and don't take life so seriously-- keep on smiling.